Senin, 17 Desember 2012

BONSAI ART ( 1 )

SEKILAS TENTANG ESTETIKA

Pengertian Estetika pada dasarnya sama, yaitu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan keindahan bentuk dan penjiwaaan, baik sebagai obyek yang berbentuk benda seni ataupun subyek sebagai pencipta yang berkaitan dengan kreatifitas dan filosofi. Keindahan adalah merupakan hal yang utama didalam hidup manusia, tanpa keindahan hidup ini terasa tidak berarti dan kehilangan rasa kebahagiaan. Keindahan itu sendiri mempunyai : obyek, kesadaran, konsepsi, pengamat dan ketulkusan meyatakan hal yang menyangkut rasa.

Pada dasarnya manusia mempunyai rasa keindahan, rasa cinta, rasa senang, rasa bahagia, bahkan ingin menciptakan keindahan sesuai dengan seleranya. Selera adalah suatu kemampuan untuk memutuskan atau tidak senang terhadap suatu obyek, sifat universal, pasti dan tetap berdasarkan emosi. Seni tetap mengandung nilai-nilai universal yang berlaku untuk semua tempat dan semua jaman, tentu saja hanya berlaku untuk karya seni yang bermutu.

Bonsai termasuk salah satu karya seni dan terciptanya karya seni ini, semuanya berawal dari sebuah pemikiran, oleh sebab itu sungguh sangat diperlukan sekali sebuah kerangka dasar pemikiran tentang estetika seni bonsai yang dapat diterima secara universal, berkembang sepanjang jaman dan tidak usang tergerus oleh waktu.

Oleh karena itu konsep dasarnya berisikan nilai-nilai yang memungkinkan perkembangan lebih jauh dan pasti untuk menjawab tuntuttan estetikan yang sesuai dengan kebutuhan jaman, tanpa harus terjebak dalam keseragaman yang dapat memasung daya kreatifitas.

Seperti diketahui, dunia ini mempunyai dua pengertian dasar estetika, yaitu estetika belahan dunia timur dan estetika belahan dunia barat. Pengertian dari estetika Timur pada dasarnya statis, oleh karena hanya menganut filosofi yang berorientasi pada unsur keagamaan saja dengan pemikiran yang dogmatis. Jiwa  estetika Timur adalah statis, dogmatis dan simbolis. Sedangkan pengertian dari estetika Barat pada dasarnya dinamis dengan filisofi dan pemikiran baru, yang bermula dari pengembangan konsepsi "Mimesis"nya Plato, bahwasanya kesadaran estetik bermula dari rangsangan alam dan diungkapkan dengan meniru alam sendiri, meskipun dilakukan tidak sempurna, tetapi cukup hanya esensi atau prinsip-prinsipnya saja. Jiwa estetika Barat adalah : realis, dinamis dan rasional.


Sumber : Green & Grow  Bonsai Training Centre


Rabu, 05 Desember 2012

Bursa dan Pameran Bonsai : Ada Harganya Mencapai Rp 25 Juta

 
Klungkung ( Metrobali.com )-
Hampir selama satu bulan penuh penggemar sekaligus pemerhati Bonsai di seputaran Nusa Lembongann dan Ceningan, Nusa Penida, Klungkung, menggelar pameran dan bursa bonsai. Kegiatan pameran dan bursa Bonsai tersebut digelar di jaba Pura Desa Pakraman Jungut Batu, Nusa Penida. Ratusan jenis bonsai dengan harga Rp 1 juta sampai Rp 5 juta dipamerkan dalam kegiatan yang digelar secara rutin setiap tahun ini.
 
Bahkan kali ini ada satu bonsai yang dipamerkan harganya mencapai 25 juta. Bonsai tersebut dari pohon Sentigi. Sementara pemilik bonsai adalah mantan anggota DPRD Klungkung dari PDIP, Ketut Ginada.
 
Menurut Bendesa Adat Jungut Batu kegiatan ini mendapat sambutan yang luar biasa dari warga sekitar Jungut Batu dan Lembongan. Sekaligus sebagai hiburan bagi para penggemar tanaman yang dikerdilkan tersebut. Selain sebagai hiburan ajang ini juga kerap digunakan sebagai tukar menukar pengalaman dan ilmu tentang penataan Bonsai. “Penggemarnya cukup antusias dan banyak peserta,” ujarnya.
 
Sementara itu menurut Ginada peserta sekaligus penggagas kegiatan ini mengakui kalau bonsai yang dipamerkan tersebut sebagian besar adalah tanaman lokal. Bibit dari bonsai tersebut diantaranya di dapat dari Nusa Gede, Nusa Penida, Klungkung. “Kegiatan ini cukup bagus untuk mengobati kerinduan para pecinta bonsai,” tambahnya.
 
Sementara diakuinya warga dan penggemar Bonsai di Jungut Batu belajar secara otodidak untuk mendisain bonsai. Kegiatan ini sendiri mulai dilakukan sejak 15 Oktober sampai 15 Nopember. Hampir setiap hari bursa Bonsai ini dikunjungi para pecinta bonsai dan masyarakat setempat,” imbuhnya. SUS-MB
Short URL: http://metrobali.com/?p=15567

Sabtu, 01 Desember 2012

Pelantikan Pengurus PPBI Cabang Wonosobo
 
Pengurus Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Wonosobo periode 2012-2015 dilantik oleh Ketua Umum PPBI Pusat, Letjen (purn) Sapto Darsono, dengan ketua cabang wonosobo terpilih Ribut Susanto. Pelantikan dilakukan pada acara pembukaan pameran dan bursa serta kontes bonsai tingkat regional yang bertajuk ‘Pesona Asri Bonsai 2012’, yang diselenggarakan dalam rangka HUT KORPRI ke-41, mulai 25 November sampai 2 Desember 2012, bertempat di Halaman Gedung Sasana Adipura Kencana, Kamis, 29 November 2012.
 
Pameran dan bursa serta kontes bonsai tingkat regional ‘Pesona Asri Bonsai 2012’, dibuka oleh Bupati Wonosobo, H.A. Kholiq Arif. Pada kesempatan tersebut Kholiq Arif menyampaikan bahwa Pemerintah sangat mendukung adanya kegiatan ini, dan siap bekerjasama dan memfasilitasi PPBI Cabang Wonosobo, agar dapat menambah keindahan serta kelestarian lingkungan di Kabupaten Wonosobo.
 
Pada kesempatan itu Ketua Penyelenggara, Imam Sumantri Widyantoro, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini, antara lain sebagai dukungan pada program Pemerintah Kabupaten Wonosobo, untuk mewujudkan Wonosobo sebagai kota bunga, selain sebagai upaya mengembangkan dan memasyarakatkan tanaman hias khususnya bonsai sebagai salah satu karya seni dan aset budaya wisata, serta merupakan ajang silaturahmi para penggemar bonsai dalam wadah PPBI di Wonosobo dan sekitarnya.
 
Imam Sumantri menambahkan bahwa pameran dan bursa serta kontes bonsai tingkat regional ‘Pesona Asri Bonsai 2012’, merupakan kontes bonsai tingkat regional yang pertama di Wonosobo, dengan didukung pameran dan bursa aneka produk UMKM, stand kuliner serta rangkaian kegiatan festival dan lomba seni budaya.
 
Kali ini kontes diikuti oleh 122 bonsai tingkat regional dan 23 bonsai kelas prospek, dengan peserta berasal dari Wonosobo dan kota-kota lain seperti Semarang, Pati, Kudus, Yogyakarta, Kendal, Magelang, Temanggung, Kebumen dan Banyumas. Adapun tingkatan dalam bonsai yang dilombakan atau difestivalkan, tingkat terbawah yakni kelas prospek, regional, madya, utama dan bintang.
 
Sementara itu Ketua Umum PPBI Pusat, Letjen (Purn) Sapto Darsono menyampaikan bahwa dengan dilantiknya pengurus PPBI Cabang Wonosobo, akan menambah kemajuan dan kegairahan bonsai di Wonosobo, karena dengan memelihara bonsai merupakan wujud cinta lingkungan dan keasrian, bonsai juga merupakan ekonomi kreatif bagi masyarakat serta merupakan agrobisnis dan agrowisata, sementara di Indonesia sudah ada 150 cabang PPBI. Sapto Darsono juga merasa tersanjung dengan suguhan tari bonsai dari anak-anak SDN 1 Wonosobo, karena dari kunjungannya ke seluruh cabang PPBI di Indonesia, baru kali ini ada tari bonsai.