Kamis, 30 Mei 2013

BONSAI ART ( 5 )

REKAYASA


Rancang Bangun Karya Seni.



Seni bonsai adalah tatacara pemeliharaan, penataan dan perawatan pohon yang berumur panjang yang dilakukan dipot atau wadah tertentu dengan bentuk miniatur. Pada waktu pengolahan pohon atau disebut sebagai medium bonsai menjadi sebuah karya seni, sungguh sangat memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh karena proses pengolahannya harus melalui berbagai tahapan program yang disesuaikan dengan konsep dan pertumbuhan medium, sampai tiba waktu yang dirasakan sudah cukup sempurna untuk ditampilkan.


Sumber : Green & Grow Bonsai Training Centre



Rabu, 29 Mei 2013

SENI TARI

STREAMS OF INDONESIA
TRADITIONAL DANCE

"Karya seni -termasuk tari- selalu merupakan cerminan pengamatan, perasaan, serta aspirasi budaya suatu masyarakat"

Dengan lebih dari tiga ratus kelompok etnis yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi, Indonesia mempunyai sekitar 3000 tarian asli yang tak hanya indah, tapi juga memiliki filosofi mendalam. Keberagaman pun telah diakui dunia internasional. 


Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh serta diperluas melalui kreasi olah seni tinggi. Sebagai alat ekspresi manusia, seni tari memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Tak hanya memancarkan keindahan gerak semata, tapi juga menjadi cerminan filosofi, inovasi, serta kreativitas suatu masyarakat atau bangsa.

Perjalanan Seni Tari Indonesia
Sejarah seni tari Indonesia bermula dari zaman Prasejarah (Masa Neolitikum) sekitar 4000 tahun silam. Saat itu nenek moyang bangsa Indonesia (Austronesia) yang berasal dari Yunnan daerah China Selatan melakukan migrasi dengan perahu bercadik melalui India, Semenanjung Malaya, hingga akhirnya tiba di Kepulauan Indonesia. Bangsa Austronesia yang datang ke Indonesia itu berada dalam kebudayaan Neolitikum dengan ciri kepandaian telah bertempat  tinggal tetap, bersawah, berternak dan bermasyarakat. Dengan kedudukan sebagai petani dan peternak mereka pun memiliki waktu luang untuk berkarya menciptakan kreativitas dalam kehidupan seni - termasuk seni budaya tari.
Namun konsep seni tari mereka jauh berbeda dengan pandangan modern yang kita hayati. Bagi mereka seni gerak tari sebagai bagian upacara ritual dan gerak keagamanaan untuk persembahan, pemujaan, serta meminta perlindungan pada roh-roh suci yang berkuasa. Dari sinilah kita mengenal tari-tarian seperti Tari Perang di Papua oleh suku Dani dan Asmat, Tari Kuda Lumping, Tari Keris, Reog Ponorogo di Pulau Jawa dan Tari Sanghyang Dedari dari Pulau Bali, yang umumnya semua dilakukan dalam kondisi mengalami trance (hilang kesadaran).


Memasuki abad ke-4 masehi sejarah seni tari Indonesia dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Kisal terkenal umat Hindu seperti Ramayana dan Mahabarata menjadi ilham ditanmpilkan dalam pentas seni trai-drama yang disebut Sendratari. Pagelaran Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan Yogjakarta, sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan diberbagai Pura di seluruh pulai Bali. Selanjutnya tarian Jawa Wayang Orang mengambil cuplikan pula dari episode Ramayana atau Mahabarata. Begitu pula tari ritual suci Jawa Bedhaya dipercaya berasal dari masa kerajaan Majapahit. Tari ini berasal dari ritual yang dilakukan seorang gadis untuk memuja Dewa-Dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma dan Wishnu.


Pengaruh Islam
Seiring masuknya agama Islam ke tanah air, seni tari Indonesia pun kian berkembang luas. Seniman dan penari terus berkreasi dalam filosofi ajaran Islam serta busana yang lebih tertutup sesuai tuntunan Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas seperti pada masa Hindu-Budha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana ajaran Islam. Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari. Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Timur Tengah, dipadukan dengan gaya lokal yang menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Ar ab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islam.

Tari Rakyat
Diluar sentuhan pengaruh agama Hindu-Budha dan Islam, tarian tradisional Indonesia pun menjadi dinamis sering perkembangan dinamika kehidupan masyarakat. Dari sinilah lahir Tari Rakyat, Tarian yang dikembangkan dan didukung rakyat kebanyakan, baik dipedesaaan maupun diperkotaan. Tari Rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif  lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu. Di sisi lain tarian rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan fungsi sosial pergaulan dari pada fungsi ritual. Beberapa yang populer yaitu Tari Ronggeng dan Tari Jaipongan Suku Sunda. Keduanya adalah tari pergaulan yang bersifat hiburan. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi trian masal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa, Sulawesi Utara dan Sajojo dari Papua.
Perjalanan seni tari tradisional Indonesia terus berkembang dan dilestarikan. Ekpresi gerak dan jiwa yang lahir dari perjalnan sejarah yang panjang, pengalaman serta seni budaya bangsa Indonesia yang luhur terus terpencar dan dikagumi keindahannya tak hanya didalam negeri, tapi juga di luar negeri (mancanegara).


Sumber : TERRASSE ( PERSEMBAHAN EKLUSIF BANK BRI )

Sabtu, 25 Mei 2013

PENGHOBI BONSAI TUBAN ( 1 )




WARSIS


Siapa yang tidak kenal dia. Sosok sederhana. Apa adanya. Hobi bonsai merupakan kegemaran dan merupakan salah satu bisnis dia. Ketelitian dan ketelatenan dalam mengolah tanaman kerdil ini membuat prestasi yang bagus. 

Tanaman Bonsai Serut Super Besar Koleksi Warsis
Dia adalah Warsis. Pria dengan penampilan yang apa adanya ini agak malu jika mau diwawancarai tentang bonsai. Setiap ngobrol sama dia, tidak sungkan-sungkan dia akan mengeluarkan ilmu yang dipunyai tanpa ada yang disembunyikan. Dia akan bercerita selama pengalaman yang dialami. Sebagai guru bonsai yang tidak pernah mau dibayar.

Tanaman Bonsai Milik Orang lain yang dirawat
Disamping bonsai dia juga bisnis dibidang pot. Banyak pot yang telah dijual dan hampir semua pot dia dipakai oleh para penghobi bonsai di kota Toak ini. Bahan cukup kuat dan bagus. Dia bisa menerima pesanan yang sesuai dengan selera pembeli atau penggemar bonsai. Hasil cukup halus. Kwalitas sudah tidak bisa diragukan. Pernah suatu saat pot itu jatuh sekitar satu meter. Betul-betul tidak pecah. Sungguh luar biasa. Para penghobi bonsai dari Tuban tentu akan kenal dengan dia. Kesederhanaan dialah sehingga banyak temen-temen yang datang ke rumahnya.


Warsis sedang merawat bonsai

Sekarang rumah di Desa Bejagung Kecamatan Semanding Tuban. Jika mau kerumah bisa menuju perempatan kapur (dulu ada pabrik kapur didekat perempatan itu). Menuju ke arah selatan sekitar 1,7 Km. Dengan ditandai bengkel mobil mas Pri masuk belok ke kiri masuk kedalam gang. Mobil bisa masuk. Disitu bisa tanya rumah Pak Warsis. Gampang aja.

Bengkel Pot yang berada dibelakang rumah

Rumah sederhana. Dihalaman rumah penuh dengan tanaman bonsai. Ada punya sendiri dan ada para penghobi bonsai yang dititipan untuk dirawat atau disekolahkan kata banyak orang.


Koleksi Warsis Tanaman Bonsai Serut on the rock
Koleksi bonsai terbanyak adalah tanaman serut. Terutama serut diatas batu. "Dulu mudah mencari serut diatas batu, sekarang susah, sudah banyak gunung yang sudah diambil" kata Pak Warsis. Tapi banyak lagi yang lain. Ada tanaman Loa, Santigi, Kawista dan banyak lagi yang lainnya.

Produksi Pot yang setengah jadi

Dia menekuni tanaman bonsai sudah sekitar 20 tahun. Sejak dia belum nikah dulu, padahal anak dia yang pertama sudah lulus SMA. Dari bisnis bonsai dan pot bonsai ini bisa membiayai hidupnya selama ini.

Sebelum menekuni bonsai, dia bisnis tanaman hias. Suka tanaman memang sejak dahulu atau masih muda. Ini yang mendorong dia untuk melestarikan tanaman bonsai dan membuat pot sekalian.

Produksi Pot
Itulah sosok pebonsai Tuban yang penuh dengan kesederhanaan. Jika diskusi monggo datang ke rumahnya.






Semoga tanaman bonsai tetap selalu dikenang dalam hati. Salam Bonsai.


Senin, 20 Mei 2013

POHON PEPAYA

BIJI SAMA HASIL BEDA


 Pengalaman saya beberapa bulan yang lalu dan hasilnya sekarang ini. Saya membeli buah pepaya kemudian dibuka dan saya benihkan. Satu bulan kemudian saya tanam di tanah. Ternyata hasil buah pepaya tersebut berbeda. Ada berupa pepaya gantung, bulat dan lonjong.



Ini buah pepaya yang sesuai dengan induknya


 
Pepaya yang menyimpang tetapi masih berbuah




















Pepaya yang menyimpang karena sudah menjadi pepaya gantung tidak berbuah, hanya berbunga saja



Semoga hal ini bisa menjadi renungan kita, terutama saya pribadi.

Jumat, 17 Mei 2013

GALERY

GANTI MEDIA DAN PERANTINGAN

Hari ini banyak yang diganti media sama temen-temen. Mas Wenny sebagai inspirator, mas Petruk dan Pak Warsis.

Ini hasilnya :

1. Serut 

 
 
2. Lada - Lada
 
 
 
3. Lada - Lada
 
 
Selamat menikmati

WISATA KULINER TUBAN

WARUNG JANGKAR

Salah satu makanan kota Tuban yang khas adalah belut goreng. Belut goreng dicampur dengan sambel yang cukup pedas sekali. Disana ada selain belut adalah lele goreng dan kodok goreng.
 

Warung yang terkenal dengan belutnya adalah warung jangkar. Warung ini dibuka jam 8 pagi dan tutup sekitar jam 3 sore. Dulu warung ini terkenal minuman "TOAK". Habis makan belut disertai dengan minuman toaknya. Nikmat sekali. Tapi sekarang minuman tersebut sudah tidak tersedia begitu banyak karena yang datang di warung itu kebanyakan kalangan keluarga yang membawa semua anggotanya. Minuman yang tersedia adalah soft dring saja.


Warung ini berdiri tahun 1993. Dipunyai oleh bapak Jangkar. Letak warung di desa Tegalagung kecamatan Semanding Tuban. Jika kesana bisa mencari Pasar Baru Tuban. Ada pertigaan karang waru menuju kearah selatan. Kira-kira 500 meter dari perempatan, belok kekiri dan disitu bisa tanya orang-orang yang ada disitu. Warung Jangkar sangat terkenal dikalangan orang Tuban. Masuk kekiri kira-kira 200 meter.

Warungnya cukup unik, ketika mau masuk ke warung Jangkar harus masuk ke dalam gang dengan nuansa rumah desa yang sangat sederhana. Gang tersebut hanya bisa di lewati sepeda motor saja. Warung cukup sederhana. Bisa makan di meja. Bisa di emper depan rumah. Macam-macmlah.

Pramusaji dengan nuansa warung desa. Ramah sekali tapi cara bicara dengan dialek kota Tuban.

 
 
Rasanya cukup enak. Pedesnya juga bisa meledak. Jika tidak suka bisa sambalnya dipisah. Coba dulu baru bisa merasakan.

Pengunjungnya ternyata juga dari berbagai kota. Banyak para pejabat juga makan disana.
 
 


Selasa, 14 Mei 2013

PAMERAN BONSAI MAKASAR


Gemar Bunga, Deng Ical Saksikan Pameran Bonsai Written by Redaksi | Selasa, 14 Mei 2013 17:38    
 
Daeng Ical
Daeng IcalGoogle.com
Makassar KM-- Gemar dengan bunga, Syamsu Rizal MI calon Wakil Wali Kota Makassar pasangan Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto meluangkan waktu menghadiri dan menyaksikan pameran bonsai yang dihelat di pelataran Mall Ratu Indah, Makassar,
Selasa (14/5/2013).

Pameran bonsai ini diselenggarakan kontes bonsai regional Sulawesi Selatan yang dihadiri Rony Yasid, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Makassar.

Dengan menggunakan baju batik lengan pendek, Deng Ical tampak senang memperhatikan bonsai yang dipamerkan.

Juru bicara Deng Ical, Irwan Ade Saputra bersama Arman Mannahawu, mengatakan, kebetulan Deng Ical kesukaannya adalah bunga.

"Nah pameran bunga bonsai yg digelar oleh PPBI Makassar menjadi daya tarik tersendiri oleh Deng Ical untuk menyaksikan beberapa tampilan bunga Bonsai yang dipamerkan," kata Ade.

Sekitar 200-an bunga dipamer.pengurus PPBI sendiri memang sudah lama akrab dengan Deng Ical karena kesukaan yang sama yakni bunga Bonsai.

Bungai Bonsai bagi penggemarnya merupakan simbol pekerja yg ulet,sabar,tekun,dan memiliki jiwa artistik menata bunga.

"Deng Ical sebagai politikus dan juga sebagai pencinta bunga adalah jiwa yang jika dipadukan menjadi politik dan bunga, demokrasi mawar," ujar Arman.

Sementara itu, Rony Yasid, ketua PPBI Makassar mengaku sangat mengapresiasi Deng Ical yang ternyata punya perhatian terhadap lingkungan hidup. "Itu terlihat pada hadirnya beliau dalam pameran ini," kata Yasid. [KM02]
Sumber : Kabar Makasar

Rabu, 08 Mei 2013

BABON


TAHAPAN PEMBUATAN BONSAI

Tahap Pertama
Tahapan ini masih berupa batang yang akan dipilih cabang.




Tahap Kedua
Mulai memilih cabang mana yang akan digunakan. 


Tahap Ketiga
Tahapan ini dibiarkan aja dan memberi pupuk serta siraman, intinya perawatan sehingga mulai tumbuh tunas.


Tahap Keempat
Tahapan ini tunas yang tumbuh mulai berkembang dan sekarang tinggal membesarkan anak cabang. Perawatan masih perlu diperhatikan.



Tahap Kelima
Tahapan ini anak cabang sudah mulai membesar, tinggal memangkas dahan yang tidak diperlukan.

Tahap Keenam
Tahapan ini mulai mengatur akar agar tampil lebih bagus.






Tahap Ketujuh
Proses pemilihan cabang atas dan perantingan.


















Minggu, 05 Mei 2013

WISATA KULINER KERTOSONO

WARUNG PECEL LELE KERTOSONO
 
Perjalanan antara Kertosono - Jombang, ada sederetan warung yang berjualan Pecel Lele. Dari arah Surabaya setelah kota Jombang sekitar 20 Km disebelah kiri jalan, disitulah letak warung pecel lele. Biasanya ramai dikunjungi pembeli. Lahan parkir cukup luas. Mushola juga ada. Toilet dan tempat wudhu yang agak kotor. Perlu pengontrolan terhadap tempat-tempat tersebut. 
 
 
Warung Pecel Lele ini mengklaim bahwa warung pecel lele yang pertama. Suasana dalam cukup luas. Kondisi agak panas jika siang hari. Ditengah-tengah ada dagangan untuk oleh-oleh jika berminat.
 
Pecel lele yang unik, disajikan dengan "cowek" dipenyet dengan ikan lele. Sambal lumayan pedas dan yang tidak kalah penting sewaktu selesai makan, bau terasa menyengat sekali. Sabun yang disediakan hanya bisa bau sebentar saja.
 
 
Menu yang disajikan tidak hanya pecel lele. Masih banyak menu yang disajikan. Untuk perlu dicoba makanan tersebut
 


Sabtu, 04 Mei 2013

PAMERAN BONSAI BLITAR

Gebyar Bonsai Bumi Bung Karno 2013


Kota Blitar telah menyelenggarakan Pameran Bonsai pada tahun 2013 dengan tema "Gegyar Bonsai Bumi Bung Karno 2013". Penyelenggaraan ini dilakukan sudah yang kali kedua di Kota Bung Karno. Penyelenggaraan ini diadakan untuk membangkitkan kembali seni bonsai di kota Blitar yang sudah lama fakum. Tahun lalu diselenggarakan diikuti hanya kalangan warga Blitar saja. Dengan semangat dan yang komandani oleh bapak Edy sebagai Ketua Panitia serta dukungan penuh dari Ketua PPBI Cabang Blitar yaitu Bupati Blitar Bapak H. Herry Noegroho sendiri. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun kota Blitar ke 107 bertempat di lahan parkir PIPP ( Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan ) Jl. Muhammmad Hatta Blitar.

Festifal ini dibuka M. Samanhudi Anwar, S.H, Walikota Blitar.  Dalam kesempatan itu, Walikota Blitar dan Bupati Blitar selaku ketua PPBI Blitar Raya menancapkan tanda favorit pilihannya. Diantara bonsai favorit pilihan Walikota, bonsai pohon serut kolektor Arifin asal Probolinggo dan Asam Sarap kolektor Freddy Kus dari Sumenep. 
Dilihat dari animo masyarakat sekitar dan luar kota cukup baik. Hal ini bisa ditandai oleh dengan adanya peserta di beberapa kota antara lain berasal dari Madura, Trenggalek, Kediri, Malang, Surabaya, Jombang dan Blitar sendiri. Pohon yang tampil di Pameran tersebut sebanyak 235 pohon. Penempatan display juga cukup bagus, sehingga para pengunjung bisa mengambil gambarnya untuk dibawa pulang sebagai referensi.
Penyelenggaraan pameran tersebut telah memakan biaya sebesar 65 Juta yang diambil dari dana dari pemerintah daerah Blitar, sponsor dari salah satu bank di Blitar, iuran para anggota PPBI cabang Blitar dan dana partisipasi dari para peserta..
Kegiatan ini cukup berat diadakan kata Bapak Edy, selanjutnya "Karena ada sebagian temen yang kurang optimis untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, yang telah dimotori oleh  35 anggota PPBI org dari 70 org anggota.
Tidak kalah penting bahwa penyelenggaraan kegiatan ini sudah bisa menampilkan kelas Utama. Hal ini merupakan prestasi bagi kota Blitar. Kesulitan untuk menampilkan kelas utama merupakan kegiatan yang cukup sulit dan cukup banyak tantangannya.  Untuk kelas utama masih banyak didominasi oleh barang-barang lama yang biasa mendapat bendera bagus. Semangat anggota PPBI cabang Blitar memang bisa diacungi jempol. Ini bisa dibuat contoh di daerah lain.

Suasana kota Blitar cukup panas pada waktu kunjungan kesana tapi dapat diobati dengan menikmati keindahan tanaman bonsai. Kelas utama cukup bagus untuk bisa dinikmati. Sedangkan kelas Madya mulai ada bentuk baru. Untuk kelas prospek masih banyak bahan yang bisa menjadi master. 
Lokasi bursa banyak menampilkan bahan bonsai  dan ada sebagian yang sudah jadi bonsai, sayangnya untuk keperluan asesoris tidak ada.

Yang bikin hebat adalah Ketua PPBI Blitar adalah bapak Bupati sendiri.
Usulan yang harus dibenahi yaitu telah banyaknya hilang data tentang peserta dan jenis tanaman yang harus melekat di masing-masing pohon. Hilangnya data tersebut kita tidak bisa mengetahui bonsai siapa yang menjadi terbaik atau yang mendapat bendera.

Beberapa pohon yang tampil di Gebyar Bonsai di Bumi Bung karno



Selamat temen-temen PPBI Cabang Blitar, secara umum penyelenggaraan ini cukup bagus.

WISATA KULINER BLITAR

WARUNG KUTUK
 
Saat dari kota Kediri menuju kota Blitar ada pertigaan Jalan Tanjung menuju ke kota ada sebuah warung di sebelah kanan jalan. Warungnya cukup sederhana. Kalau dilihat sekilas tidak menyolok alias untuk mengetahui warung tersebut jika belum pernah kesana tidak terlihat ketara. Dari kota Kediri sebelum pertigaan Jl Tanjung ada warung kecil sebelah kanan jalan.
 
Masakan banyak macam seperti warung-warung biasa. Yang istimewa adalah kutuk bakar yang diberi kuah lodeh tapi warna putih. Ada cabe yang dibiarkan utuh. Masakan agak pedes sedikit. Jika pingin lebih pedes bisa ambil cabe tersebut langsung diulek. Pedes juga.
 
Harga cukup murah. Warung sederhana.
 
 
Habis makan di warung kutuk baru melihat pameran bonsai di Bumi Bung Karno
 
Ayo kita coba, baru komentar !!!!
 
 
 


Rabu, 01 Mei 2013

PAMERAN BONSAI BALI

Spirit of Gianyar Bonsai 2013 Pamerkan Sekitar 400 Tanaman

Oleh mcgianyar
Selasa, 30 April 2013 | 07:02
+ | Normal | -
Gianyar, InfoPublik - Penghobi tanaman Bonsai menghiasi hijaunya Lapangan Astina Gianyar dengan berbagai tanaman hias yang unik dan menarik, ketika mereka menyelenggarakan pameran bonsai dalam rangka memperingati har jadi Kota Bianyar (HJKG) ke-242..

Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata membuka langsung pameran Bonsai yang dilaksanakan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Gianyar di Lapangan Astina Gianyar, Jumat (26/4).

Bupati Agung Bharata mengapresiasi pelaksanaan pameran yang memiliki ciri khas tersendiri. Ratusan bonsai atau tanaman mini yang dipamerkan tidak ada yang sama persis atau identik walaupun dari tanaman yang sama. Jika ditekuni, bonsai merupakan hobi yang memiliki nilai ekonomis.

Selain itu, juga menghiasi rumah dengan bonsai juga baik untuk kesehatan karena menghasilkan oksigen (02) yang diperlukan manusia serta baik dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Ketua Panitia Pameran Bonsai Gianyar I Wayan Arthana mengatakan pameran bonsai sudah dilaksanakan 5 kali berturut-turut setiap tahun, dan selalu terkait dengan pelaksanaan HJKG.

Sebanyak 4 kali pameran diadakan di Lapangan Astina Gianyar, kecuali pada tahun 2009 dilaksanakan di Lapangan Alun-alun Ubud. Pameran yang ke-5 di HJKG ke-242 bertema Spirit of Gianyar Bonsai 2013 dengan memamerkan kurang lebih 400 tanaman bonsai.

Bonsai yang dipamerkan saat ini merupakan Kontes dan Pameran Tingkat Nasional Utama. Nantinya bagi para pemenang disediakan hadiah berupa Piagam dan Tropi sesuai dengan katagori yang ada. Ada 40 piala dan piagam yang diisediakan dan dibagi ke masing-masing kategori.
10 Piagam dan Piala disediakan pemenang kontes masing-masing kategori. Pameran dan kontes memiliki 4 kategori, yaitu 1. Kategori Prospek, Kategori Regional, 3. Kategori Madya, dan 4. Kategori Utama.

Pameran diawali dengan Kontes Penilaian Tingkat Nasional yang sudah dimulai sejak Rabu, (24/4) sampai Kamis, (25/4) kemarin dan pameran berakhir Selasa, (30/4).
Penilaian Bonsai dan kontes tersebut memiliki arti kesadaran jiwa penghobi bonsai Gianyar diharapkan lebih menunjukkan jati diri yang memiliki semangat menuju Gianyar Bagus. Pameran bonsai didominasi tanaman Sentigi yang banyak digemari masyarakat Gianyar.

Turut hadir dalam pameran sesepuh bonsai Bali Ketut Winten asal Karangasem, dan perintis bonsai Gianyar I Pande Ketut Sudarja, I Made Kedal Subrata, dan I Made Musna. (mc gianyar/toeb)