Rabu, 30 Oktober 2013

PAMERAN SAMANDIMAN BONSAI CLUB PONOROGO 2013


Sebuah club bonsai di daerah Ponorogo yang bernama "Samandiman" dipimpin oleh Bapak Hermanto mengadakan pameran bonsai yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2013. Pameran ini diadakan sudah yang ke tujuh kali dan tempat di Alon-alon Kota Ponorogo. Sebagai Ketua Panitia Pameran adalah Bapak Gunawan yang juga termasuk sesepuh bonsai di kota Reog ini.  Sedangkan tema pameran kali ini adalah "Banjar Karya Seni Bonsai Indonesia VII". Pameran telah dibuka oleh Bupati Ponorogo Bapak H. Amin SH.



Acara ini diadakan dalam rangka Festival Reog Nasional dan Grebeg Suro di Kota Ponorogo. Tidak kalah penting adalag acara ini sebagai ajang dalam rangka menghadapi ajang Pameran Bonsai International di Jogyakarta.

Persiapan Pameran
Dewan juri yang menilai dalam pameran tersebut adalah Bapak Sulis Ninja dari Surabaya, Bapak Sugeng dari Tulung Agung dan Bapak Gatot Merianto dari Ponorogo. Pameran telah menampilkan kelas yang berbeda yaitu Kelas Jadi yang diikuti oleh 24 buah pohon bonsau dan Kelas Prospek sebanyak 185 buah pohon bonsai.

Panitia sibuk menerima peserta pameran


Pameran tersebut telah diikuti oleh Paguyuban Bonsai Anjuk Ladang dari Kota Nganjuk, diikuti pula dari  daerah Sidoarjo, Magetan, Tulung Agung, Trenggalek, Madiun dan Pacitan. 


Guru Samandiman yang sedang beraksi





Selamat untuk Rekan-rekan Samandiman Ponorogo






Selasa, 29 Oktober 2013

PERTEMUAN DEWAN JURI BONSAI DI JEPARA

Masih banyak pertentangan tentang menilai sebuah seni bonsai. Tidak kalah perhatiannya PPBI atau Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia mengadakan pertemuan untuk membahas hal tersebut. Pertemuan diharapkan menemukan sebuah ide yang lebih baik tentang kreteria penjurian yang ada.



Acara diadakan pada tanggal 27 Oktober 2013 di Hotel Jepara Indah, tempat dimana Pameran Bonsai diadakan. Pertemuan tersebut dihadiri para penggemar bonsai yang mendapat undangan, khususnya Para Dewan Juri dan Calon Juri Bonsai di Indonesia.

Pertemuan akan dibuka oleh Ketua Dewan Juri dan ada Pengarahan dari Ketua Umum PPBI Pusat. Untuk pembicaraan berikutnya disampaikan juga oleh Bapak Yongky, Bapak Rudy Nayoan, Bapak Denny Nayoan, Bapak Sarno Kosasih, dan Bapak Yayat Hidayat.

Dalam pertemuan tersebut telah menghasilkan sebuah rumusan yang pada intinya sebagai berikut membangun jati diri bonsai Indonesia, melanjutkan inovasi-inovasi bonsai yang sudah 65% jalan, mengarahkan ke ciri-ciri bonsai Indonesia sehingga membentuk jati diri bonsai Indonesia  tentunya mendapat pengakuan dunia Internasional. Dengan hasil tersebut maka dapat dikembangkan untuk tugas masing-masing komisi, Komisi A akan mecari jati diri bonsai Indonesia dan Komisi B akan membudidayakan bonsai Indonesia. Tugas berikutnya dari PPBI mengarahkan pada sosialisasi program terutama bisa memasukkan ke dalam kurikulum sekolah.

Ide-ide nanti diharapkan akan menampilkan karya seni bonsai yang tinggi. 





  

Senin, 28 Oktober 2013

MAKNA SUMPAH PEMUDA BAGI PEBONSAI



Dengan memperingati sumpah pemuda pada hari ini, sebagai penggemar bonsai saya pribadi ingin menerima tongkat estafet bagi bapak-bapak yang telah memajukan seni bonsai yang lalu, terutama ilmunya. Sehingga ilmu bonsai yang akan datang dapat berkembang dengan pesat sesuai perkembangan zaman. Marilah para semua penggemar bonsai mau menerima sebuah perbedaan yang membuat kita akan kaya ragam dan warna. Dengan banyak ragam dan warna akan menambah harta kazanah perbonsaian di Indonesia ini. Mari kita junjung sebuah persamaan yaitu sama-sama suka bonsai. Suka yang bagaimana terserah masing-masing orang. Kita kumpul untuk saling membagi pengalaman dan diskusi dengan baik. Dalam diskusi harus bisa memberi dan menerima dengan perasaan yang baik. Hal ini akan menambah wawasan kita untuk kemajuan ilmu bonsai di Indonesia. 


Selamat Sumpah Pemuda



Minggu, 27 Oktober 2013

PAMERAN BONSAI DI JEPARA JAWA TENGAH 2013


PAMERAN DI BUKA OLEH BAPAK WAKIL BUPATI JEPARA

Satu lagi diadakan pameran bonsai di Jepara skala Nasional dengan tema "Pesona Bonsai di Bumi Kartini 2013" yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2013. Diadakan di Hotel Jepara Indah Kota Jepara Jawa Tengah. Pameran diharapkan akan meningkatkan seni bonsai di Indonesia khususnya di Bumi dimana Ibu Kita Kartini dilahirkan.

Anting Putri
Pameran ini sekalian diadakan Musyawarah Kerja Nasional yang langsung dipimpin oleh Ketua Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) yaitu Bapak Saptodarsono yang sambutannya secara singkat menyatakan bahwa "bonsai adalah karya yang tidak pernah selesai. Membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk menciptakan bonsai yang bagus. Pameran bonsai di Jepara ini sangat cocok bagi kota Jepara yang juga merupakan kota ekonomi kreatif".

Acara ini secara resmi telah dibuka oleh Wakil Bupati Rembang di Pendopo Agung. Sedangkan pengguntingan pita diadakan di tempat pameran diadakan yaitu Hotel Jepara Indah. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jepara, Bapak Subroto menyatakan "Hobi bonsai manakala ditekuni bisa jadi sandaran hidup karena memiliki keunggulan yang kompotetif".

Cemara Udang koleksi Mr. Akai
Peserta dalam pameran ini cukup banyak yaitu sekitar 316 pohon bonsai, diatas rencana yang ditetapkan. Kelas yang dipamerkan adalah Bintang diikuti sebanyak 16 buah pohon, kelas Utama diikuti sebanyak 49 buah pohon, Kelas Madya diikuti sebanyak 94 buah pohon, Kelas Regional sebanyak 136 buah pohon dan yang terakhir Kelas Prospek sebanyak 23 buah pohon peserta.

Untuk kelas utama yang menjadi salah satu The Best Ten yaitu punya Bapak Farid yang telah menang dalam pameran bonsai di Tangerang. Sedangkan untuk kelas Madya dan Regional salah satu pemegang The Best Ten adalah Cemara Udang milik bapak Hengky Wahyu dari Jakarta dan Cemara Udang milik Mr Akai dari Medan.


Juri yang telah menilai dari pameran itu adalah Deni Nayoan dari Jakarta, Rusmaya dari Bandung, Gunariyo dari Tangerang, Tatang dari Malang dan David dari Sampang. Dilihat dari tim juri sudah mewakili disemua daerah. Diharapkan dengan tim juri ini dapat meningkatkan obyektifitasnya.

Untuk PPBI Cabang Jepara selamat atas Paemran Bonsai dan Mukernas PPBI. Dalam acara ini agar bisa meningkatkan seni bonsai di Indonesia.




Selamat PPBI Jepara




Sabtu, 26 Oktober 2013

CARA MERAWAT TANAMAN KE DALAM POT

Persiapan Media Tanam:

1. Letakan beberapa pecahan batu merah (sebagai pengikat air) di dasar pot
2. Isi pot dengan campuran tanah yang ideal untuk tiap-tiap jenis
a. Campuran umum;
pasir 1/3 bagian, tanah 1/3 bagian, 1/3 bagian pupuk kandang
b. Campuran untuk jenis suka kering;
pasir ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang
c. Campuran untuk jenis suka lembab
tanah ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang
3. Media siap untuk ditanami.

Cara Pengepotan yang Baik

Pilihlah pot tanaman dan media tumbuh yang sesuai dengan tanaman yang akan kita potkan. Pot juga harus disesuaikan dengan tempat dimana dan bagaimana pot tersebut diletakkan.

Bila pot dan media yg telah disiapkan tersedia, pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup. Isikan media kurang lebih 1/3 bagian pot. masukkan tanaman, usahakan media asal yang menempel pada tanaman masih ada, agar tanaman tidak mengalami stres saat beradaptasi dengan media yang baru.

Tambahkan lagi media tanam, sambil tanaman dipegang terus dengan sebelah tangan. Setelah hampir penuh, tekan media perlahan-lahan dengan ibu jari agar tanaman dapat berdiri kokoh. Pot jangan diisi sampai penuh, sisakan sekitar 2 cm dari bibir pot agar mudah waktu melakukan penyiraman.

Setelah pengepotan selesai, siramlah tanaman secukupnya. Dinding luar dan dasar pot dibersihkan dari kotoran dan media tanam yang masih menempel sebelum diletakkan pada tempat yang diinginkan.

Cara Pengairan yang Tepat

Beberapa cara untuk mengairi tanaman pot dalam ruangan yaitu :

1.Air diberikan melalui alas pot. Dengan cara ini air akan meresap ke atas ke media tanam dengan melalui sistem kapiler. Keuntungan media tidak terlalu basah, tetapi ketersediaan air cukup terjamin. Untuk membantu peresapan air ke media tanam sebaiknya dipasang tali dari media ke alas pot melewati lubang drainase.

2.Air diberikan langsung pada media tanam. Pada cara ini air dapat disiramkan langsung pada permukaan media tanam atau juga dapat melalui pipa yang ditancapkan ke media tanam. Usahakan air siraman tidak mengenai tanaman secara langsung.

Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman tanaman adalah di pagi hari kira-kira jam 7 -10 (sore juga ok saja ).

Salah satu tanaman bunga, hias dan hortikultura/buah yang cocok di tanam di halaman rumah adalah :

1.Tanaman Bunga Bougenville.
Tanaman ini selain punya bentuk yg indah, gampang hidup, bisa di modifikasi warna dan bunganya juga berfungsi sebagai filter debu untuk rumah kita.Selain itu tanaman ini tidak terlalu besar dan akarnya pun tidak merusak pagar atau tembok rumah karena akarnya yg lembut tapi kuat.

Kalau halamannya lumayan besar, menurut saya pohon palem sangat bagus dan dapat membuat kesan indah/asri.
Untuk tanaman kecil lainnya, banyak sekali yang bisa ditanam contoh : anggrek, mawar, melati, alamanda, kembang sepatu, dll

2.Tanaman Peneduh.
Pohon mangga gampang merawatnya, cocok untuk peneduh, dan tentunya bisa dinikmati buahnya.
Pohon peneduh menciptakan “iklim” mikro, sehingga angin yg masuk ke pekarangan dan ke dalam rumah akan lebih sejuk karena telah mendapat bulir2 uap air, mangga adalah salah satu yg tajuk pohonnya tepat sbg peneduh.

3.Tanaman Penyerap Racun.
Tanaman hias dan bunga yang memiliki fungsi sebagai penyerap racun antara lain: lidah mertua, krisan, lidah buaya, sansiviera, andong, aglonema, beringin. Bahkan lidah mertua mampu menyerap logam berat seperti timbal yang paling berbahaya yang ada di udara.

Jenis aglonema sangat cocok ditanam di sekitar rumah bagi perokok karena segala jenis aglonema, selain mampu menyerap CO2 juga bisa menyerap nikotin dengan baik.

4.Tanaman Penolak Nyamuk.
Tanaman yang berfungsi sebagai hiasan sekaligus penolak nyamuk, antara lain, selasih, tahi kotok, suren, zodia, geranium, rosemary dan tembelekan. Yang bisa dijadikan anti nyamuk oles alami misalnya, kenanga, lavender dan catnip.
Nyamuk tidak menyukai beberapa jenis tanaman tersebut karena mengeluarkan senyawa yang tidak disukai bahkan bisa mematikan nyamuk.

”Makin banyak menanam tanaman hias penangkal nyamuk di halaman dan taman rumah, makin kecil ketergantungan kita terhadap obat nyamuk berbahan kimia”.


Selamat mencoba... - See more at: http://www.caradantips.com/2013/02/cara-merawat-tanaman-hias-dalam-pot.html#sthash.CAUx6H3d.dpuf

Kamis, 24 Oktober 2013

SUASANA PAMERAN BONSAI DI JEPARA



Awalnya kami sampaikan bidikan sekilas tentang Pameran Bonsai di Jepara


WORO-WORO PAMERAN DAN MUKERNAS



SUASANA STAND BURSA BONSAI

SALAH SATU STAND BURSA BONSAI


MAKAN MALAM TOKOH BONSAI

PAK ROBERT JUGA IKUT PARTISIPASI




Rabu, 23 Oktober 2013

MERAWAT TANAMAN HIAS DALAM POT


Agar tetap subur, berdaun dan berbunga indah, tanaman dalam pot perlu perawatan khusus.
Tanaman dalam pot sangat bisa mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita rasa sejuk dan indah.
Perawatan tanaman dalam pot berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan khusus.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.


Media tanam
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,” kata Ir Agung Yuswanto.
Tanaman membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
“Pilihan campuran media tanam,” lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, “tergantung pada jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya kokopit.”
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.

Pertumbuhan
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin lambat, dan tetap kerdil.

Perlu Cahaya Matahari
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis ‘tanaman teduh’ tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.

Menyemir Daun Tanaman
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ”Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur, dan tumbuhnya sehat,” paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.

Penyemprotan Berkala
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.

Hama
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. “Berarti ada gangguan di sistem akar, sehingga suplei makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati,” katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.



sumber : blogcaramerawattnaman.blogspot.com


Sabtu, 19 Oktober 2013

MENCARI JATI DIRI BONSAI INDONESIA


PENDAPAT RUDI JULIANTO


Pada awal tahun ‘90an , para tokoh bonsai Indonesia mencanangkan sebuah seruan, yaitu “Mari Mancari Jati Diri Bonsai Indonesia”. 

Pada saat itu saya sangat bingung mendengarnya, bingung juga memikirkan bagaimana cara menuju ke arah penemuan jati diri tersebut. Pertanyaan saya waktu itu, lha kita ini punya apa? 

Bisa apa? 

Saya pikir waktu itu belum genap sepuluh tahun sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal bonsai. Karena menurut saya begini: sebuah jati diri atau ciri kas dari sebuah karya seni tidak bisa ditemukan dalam kondisi pemahaman terhadap seni itu sendiri sangat minim. Waktu itu menurut saya, sangat minim pengetahuan, sarana, literatur dan media buat kita semua dalam membuat atau menekuni seni bonsai, lalu mau di cari dimana? 

Atau dengan cara apa? Kita semua dapat menampilkan karya bonsai yang bisa di sebut bonsai indonesia.

Tapi sekarang... :mrgreen: masih banyak pula orang Indonesia yang bertanya-tanya tentang “Jati Diri Bonsai Indonesia”? bahkan belum satupun orang Indonesia berani mendeklarasikan bahwa jati diri bonsai Indonesia adalah “begini” atau “ begitu”. Padahal sudah sangat banyak insan bonsai Indonesia yang telah benar-benar memahami seni bonsai yang sedang ditekuninya. Pengetahuan, sarana, literatur dan media bisa dengan mudah di dapat, bahkan berbagai prestasi Internasional telah banyak di capai oleh seniman bonsai Indonesia. Karya-karya bonsai asli Indonesia telah banyak di lihat dunia luar lewat internet dan sebagian seniman bonsai yang banyak melakukan perjalanan bonsai ke luar negri. 

Jati diri seorang seniman atau sebuah karya seni, akan muncul bukan dari sebuah deklarasi atau jumpa pers dari seniman tersebut. Tetapi dengan ketekunannya berkarya dan mempunyai konsep yang dianggap ideal olehnya, dan kemudian dapat diterima dan diakui penikmat karyanya. Pada saat itu pula akan terjadi atau telah di temukan seoarang seniman dengan karya seninya yang bla...bla... bla... Jati diri seniman tersebut telah ditemukan lewat pengakuan karyanya oleh para penikmat. Sama halnya dengan seni bonsai yang telah kita tekuni bersama, seiring berjalannya waktu dan hasil karya yang telah di hasilkan serta penghargaan internasional yang telah diterima, maka kenapa masih dipertanyakan lagi tentang jati diri bonsai kita (Indonesia)??? Kenapa sampai sekarang belum ada pengakuan dari dunia luar tentang jati diri bonsai Indonesia???

Maka inilah jawaban atau pendapat saya: 
1. Sudahkah kita mempresentasikan bonsai kita dengan baik ?? Seperti yang kita tahu,
    masih banyak pot kedodoran, atau pot yang kotor bahkan panitia menempelkan identitas
    atau bendera secara “mengerikan” pada sebuah karya bonsai di beberapa pameran.
    Bagimana kita mau di hargai bahkan diakui dengan kondisi yang demikian memalukan?.
2. Persatuan ! Indonesia sudah mempunyai begitu banyak seniman bonsai yang karyanya
    menurut saya sejajar atau telah bertaraf internasional. Tapi dalam pandangan saya ada
    beberapa dari mereka yang masih berjalan mengatasnamakan pribadi. Saya yakin 1000%
    apabila mereka-mereka ini mau bersatu atau mau disatukan atau bahkan ada yang mau
    mempersatukan membawa nama Indonesia dalam perjalanan internasionalnya, maka
    respon positif pasti akan diterima dengan sanjungan dan pengakuan luar biasa oleh
    dunia internasional. Dalam hal ini saya tidak bisa memastikan apakah mereka tidak mau
    bersatu? 
    Atau tidak mau disatukan (dikoordinir)? Atau tidak ada yang mau menyatukan?, 
    atau bahkan tidak tahu caranya bersatu?. Ini benar-benar menjadi tanggung jawab
    serius buat semua insan bonsai Indonesia utk dapat mewujudkannya.
3. Menurut saya, sebuah negara di sebut negara maju bukan hanya karena pemerintahan
    yang bagus, tetapi juga karena rakyatnya yang relatif berpendidikan, sadar hukum dll.
    Sama... dalam seni bonsai yang sedang berkembang dalam satu negara, selain para
    tokoh dan organisasinya yang harus baik, diperlukan juga para pelakunya (petani,
    penjual, trainer, pemula dll) juga berpengetahuan bahkan mempunyai skill bonsai yang 
    memadai. Maka harus ada langkah kongkrit untuk segera dilakukan oleh semua insan
    bonsai Indonesia guna “mencerdaskan” seluruh lapisan pelaku bonsai kita. Banyak sekali  
    cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan ini semua, salah satu contoh kongkrit adalah
    terwujudnya 
    Forum diskusi seperti FHI. Saya sangat mendambakan adanya forum seperti ini sejak 
    dulu, dan akhirnya bisa terwujud, terima kasih kepada para inisiator dan seluruh kru yang
    terkait dalam forum ini. Dengan berdiskusi, mengetahui info-info tentang teknik, styling,
    hama, obat, pupuk, dll, maka secara langsung atau tidak langsung kita semua ini sedang 
    belajar dan saya yakin sadar atau tidak sadar kita semua juga akan bertambah pintar
    atau “cerdas” dalam berbonsai.

Ketiga pendapat saya tersebut diatas, menurut saya adalah menjadi tanggung jawab kita semua untuk masing-masing dari kita segera berpartisipasi atau berperan sesuai kemampuan dan bidangnya untuk suport terhadap pembenahan kondisi ini.

Saya berani katakan bahwa Bonsai Indonesia sudah mempunyai jatidiri secara fisiknya (original desain, species khas, antusiasme dll). Kekaguman dunia luar tentang keindahan dan original bonsai indonesia tidak perlu diragukan lagi.. saya tahu persis itu! Sekarang tinggal sikap dan tanggung jawab kita semua untuk bisa bersatu me-realisasi-kan. SEKIAN



Sumber : www.forumhobbyindonesia.com


Jumat, 18 Oktober 2013

ALAM SEBAGAI GURU ( 1 )

BELAJAR PADA ALAM

Hidup adalah suatu pergulatan. Pergulatan kita menghadapi situasi yang mengelilingi kita. Menghadapi diri kita sendiri. Menghadapi perasaan dan pemikiran kita. Terkadang pergulatan itu sedemikian menyibukkan kita, sedemikian riuh memenuhi hidup kita sehingga kita pun buta, tuli dan tidak lagi mampu merasakan aroma alam yang telah diciptakanNya. Semilir angin. Udara dingin. Lanskap bumi. Langit malam. Bintang. Purnama. Rerumputan yang basah karena embun di kaki kita. Kapankah terakhir kali kita menikmatinya? 

Fajar telah tiba kini. Aku berdiri sendirian di tepi danau Tondano yang telanjang di depanku. Langit berubah jingga. Aku menghirup udara segar yang mengelilingiku. Eris... Eris. Mengapakah keindahan dan kenikmatan ini demikian mudah untuk dilupakan dan dilalaikan? Mengapakah kita seringkali hanya terkungkung di dalam ruang sempit tembok putih sambil sibuk terus mengatur tumpukan kertas di atas meja kerja kita? Tak sadarkah kita betapa banyak hal yang telah kita lalaikan hanya demi mengejar impian semu tentang kenikmatan hidup? 



Aku terkenang pada seorang sahabatku. Dia yang pernah mengatakan bahwa hidup hanyalah sekedar masalah jual beli dan menikmati hasilnya. Apakah hanya itu yang kita kejar? Jika demikian, bertanyalah kepada semilir angin yang menghembus wajahmu. Apakah dia dijual? Dapatkah dia dibeli? Ataukah kita hanya senang dengan dingin buatan dalam ruang ber-AC atau pengaruh kimiawi yang membuat kita bergoyang dalam hentakan musik yang bertalu-talu namun tak bernada. Atau percintaan sesaat yang tidak menyisakan apa-apa selain dari kehampaan yang kian menyeret jiwa kita ke dalam kesunyian abadi. 



Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Allah yang telah membentuk kita dari debu dan memberikan nafasNya kepada kita agar hidup dan berkuasa di atas bumi ini. Maka kita ditugaskan untuk menjadi penguasa yang sempurna. Penguasa yang bukan hanya ingin menikmati dunia tetapi juga sanggup memeliharanya. Kita ditugaskan untuk bergulat melawan segala niat dan keinginan kita sendiri untuk memakan pohon pengetahuan itu. Namun telah menjadi takdir kita untuk mengikuti segala keinginan dan ambisi kita. Maka kita pun melupakan segenap alam yang telah diberikan kepada kita hanya untuk mengejar kepentingan diri kita. Maka kita pun harus menerima resikonya dengan penuh tanggung jawab. Kita harus bergulat untuk menghadapi diri kita sendiri. 



Maka saat memandang riak air di tepian danau yang indah ini, aku mengenang perjalanan hidupku dalam waktu sepenggal yang telah diberikanNya. Alam. Tidakkah indah menikmatinya jika kita mampu menjaga dan merawatnya. Sedihnya, kita sering hanya dapat menulis dan menanda-tangani kertas-kertas di dalam ruang berpendingin buatan untuk mengubah alam itu menjadi tandus dan gersang. Hanya demi mengisi pundi-pundi kita saja. Atau demi kesenangan sesaat kita saja. Karena kita tidak pernah menikmatinya. Dan tidak akan pernah lagi. 



Hidup adalah suatu pergulatan. Dan bukan sekedar jual beli dan menikmati. Sebab toh, tak ada lagi gunanya memiliki harta sebesar apa pun juga jika bumi telah menjadi tandus. Kekeringan melanda. Banjir. Longsor. Lumpur. Maka memang, kita hidup tidak hanya demi roti saja tetapi juga untuk menemukan kebenaran yang telah disembunyikanNya di balik keindahan alam ini. Mega berarak. Lambaian pepohonan palma. Kebiruan air. Kebiruan bukit dan pegunungan di kejauhan sana. Kebiruan langit. Kebiruan alam. Maka betapa teduhnya jiwaku saat meresapi segalanya itu.......






Sumber : pondokrenungan.com


Kamis, 17 Oktober 2013

CIRI PHISIK

Bonsai Art seri 17

Karakter pohon dapat juga diperhatikan pada ciri phisik anatominya.

Bunga dan buah.

Pohon yang rajin berbunga dan berbuah akan mengalami kelambatan proses pertumbuhannya dan sebaliknya pohon yang jarang berbunga dan berbuah akan lebih cepat proses pertumbuhan.


Sumber : Green & Grow Bonsai Training Centre


Rabu, 16 Oktober 2013

METODE PAMERAN

PELAKSANAAN METODE PAMERAN
Pameran merupakan bentuk metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam memanfaatkan momen yang terjadi di lingkungan masyarakat, misalnya hari  kemerdekaan Republik Indonesia, hari pertanian, pesta panen raya, pesta laut dan lain-lain.  Pada umumnya, masyarakat pedesaan telah mengetahui adanya pameran pada hari-hari penting tersebut, dan turut merayakannya dengan mendatangi tempat pameran berlangsung.  Dalam rangka menumbuhkan partisipasi masyarakat petani, sebaiknya dalam pameran ini petani diikutsertakan sebagai penyelenggara dengan mengisi stan-stan yang memperkenalkan hasil-hasil teknologi pertanian yang selama ini telah mereka praktekkan.

Hal-hal yang akan dibahas dalam topik ini antara lain:
1.      Pengertian pameran
2.      Pelaksanaan pameran

Pengertian Pameran
Pameran diartikan sebagai penyajian visual dengan benda-benda dua dan tiga dimensi, dengan maksud mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak (Sulaiman,1988).  Pameran merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan secara sistematis model, contoh, barang sesungguhnya, peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan perhatian pengunjung.   Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat ditampilkan dalam pameran.

Pelaksanaan Pameran
Untuk menghasilkan suatu penyelenggaraan pameran yang baik diperlukan persiapan yang matang.  Persiapan pameran dilakukan oleh para penyelenggara pameran secara tersusun dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.  Menentukan tujuan diselenggarakannya pameran.
2.  Menenentukan tema pameran.
3.  Membuat rencana materi yang akan dipamerkan.
4.  Mengundang instansi, lembaga, organisasi profesi dan swasta untuk menjadi peserta pameran, berdasarkan rencana yang telah dibuat.
5.  Mempersiapkan area pameran yang memadai berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti pameran.
6.  Menyiapkan juru penerang yang benar-benar menguasai materi.
7.  Mengumumkan adanya pameran tersebut di tempat-tempat tertentu agar diketahui oleh masyarakat banyak, misalnya dengan penempelan poster, spanduk, atau pemanfaatan media massa lain.
8.  Mempersiapkan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pameran.

Untuk memanfaatkan rasa antusias masyarakat yang mendatangi pameran, maka pameran harus dibuat sedemikian rupa agar masyarakat lebih tertarik pada objek yang dipamerkan.  Dengan demikian pelaksanaan pameran perlu direncanakan dengan matang serta perlu diperhatikan media apa saja yang kira-kira akan menarik minat perhatian orang banyak yang akan disajikan dalam pameran.
Pada dasarnya jenis media apapun dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu penyelenggaraan pameran. Namun demikian, pemakaiannya harus disesuaikan dengan tujuan pameran itu sendiri yaitu menarik minat dan perhatian serta menggugah hati sasaran.  Mengingat pameran memiliki sifat memperlihatkan sesuatu, maka sebaiknya media yang digunakan adalah berupa media visual, walaupun tidak menutup kemungkinan dipakainya media audio visual.
Dalam penyelenggaraan pameran, media yang biasa dipergunakan adalah:
1.      Media visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Termasuk dalam kelompok ini adalah gambar, peta, grafik, bagan, foto dan poster.  Berbagai macam papan seperti papan tulis, papan flanel, papan magnet atau papan peragaan merupakan media statis yang dapat dijadikan tempat dipasangnya media visual dua dimensi tersebut.
2.      Media visual tiga dimensi.  Contoh dari kelompok ini adalah benda asli, model, barang contoh atau spesimen, mock-up atau alat tiruan sederhana, diorama, bak pasir dan lain-lain.
Penggunaan kedua kelompok media di atas sangat baik untuk pelaksanaan pameran, karena media tersebut dapat digunakan tanpa bantuan penjelasan oleh juru penerang.  Juru penerang hanya menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti pengunjung. 
Di samping penggunaan media visual, media audiovisual dapat dimanfaatkan dalam upaya menghidupkan suasana pameran.  Misalnya dengan menampilkan film pendidikan tentang cara pembibitan jamur merang, atau menampilkan penjelasan interaktif yang diprogram dan dioperasikan melalui komputer.

Manfaat  Pelaksanaan Pameran
Ditinjau dari jumlah sasaran yang ingin dicapai, pameran termasuk jenis metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan massal.  Melalui pendekatan ini, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan pameran, antara lain:
        menarik perhatian dan meningkatkan pengertian banyak orang
        memberikan alternatif usahatani kepada pengunjung terhadap cara-cara baru
        menumbuhkan daya tarik pada kegiatan-kegiatan penyuluhan
        memperlihatkan proses perbaikan teknologi pertanian dari masa ke masa


Sumber : www.ut.ac.id