The Best Ten Madya |
Dalam rangka hari ulang tahun kota Bojonegoro ke 336 tahun, Persatuan Pengemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Bojonegoro Jatim yang diketahui oleh Abdul Manan Yakub, menggelar pameran dan lomba bonsai tingkat nasional mulai tanggal 28 September 2013 sampai dengan tanggal 3 Oktober 2013.
Tema dalam pameran kali ini adalah "Kontes Bonsai Bumi Kayangan Api" dan dibuka langsung oleh kepala pimpinan daerah Bupati Bojonegoro Bapak Suyoto.
Pameran ini
diselenggarakan di bekas terminal bus lama dan diikuti 119 bonsai dari berbagai daerah antara
lain Tuban, Lamongan, Surabaya, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Jombang,
Mojokerto dan Bojonegoro sendiri sebagai tuan rumah.
Kelas yang dilombakan
adalah Madya, Regional dan Prospek. Kelas ini dicoba untuk membangkitkan para
pebonsai sekitar Bojoneogro. Tim juri diketuai oleh Bapak Wahyudi dengan anggota tim H. Supandi dari Jember, Wawang Sawala dari Banjarnegara, Catur Budi dari Surabaya, Saiful Hadi dari Bondowoso, Syamsul Hadi dari Banyuwangi.
Yang paling menarik dalam pertemuan ini para Dewan Juri mengadakan diskusi dengan para peserta dan semua diterangkan dengan jelas atas bonsai yang dipamerkan. Jika di Pameran Bonsai di Bogor dan Cirebon dikuasai oleh tanaman Bonsai jenis Anting Putri sedangkan di Bojonegoro dikuasai oleh Tanaman Bonsai jenis Jeruk Kingkit.
Yang paling menarik dalam pertemuan ini para Dewan Juri mengadakan diskusi dengan para peserta dan semua diterangkan dengan jelas atas bonsai yang dipamerkan. Jika di Pameran Bonsai di Bogor dan Cirebon dikuasai oleh tanaman Bonsai jenis Anting Putri sedangkan di Bojonegoro dikuasai oleh Tanaman Bonsai jenis Jeruk Kingkit.
Tanaman Bonsai yang
mempunyai penampilan terbaik kategori madya yaitu pohon Jeruk Kingkit milik
Bapak Tan Wie Fuk yang berasal dari Surabaya dan kategori regional penampilan
terbaik pada tanaman bonsai Jeruk Kingkit milik dari Honggo dari Ponorogo, sedangkan kategori
prospek belum ada sebagai berpenampilan menrik.
Ada pendapat untuk para panitia dari beberapa pengunjung dari luar Bojonegoro bahwa pameran tersebut tidak seperti biasanya atau kurang pesertanya, seolah-olah kurang berhasil, sehingga perlu pembenahan yang banyak tentang pameran tersebut. Dan kekurangan tersebut diduga karena ada kesimpangsiuran informasi para penggemar bonsai yang ada diluar kota jadi tidaknya pameran tersebut. Monggo rekan-rekan dari Bojonegoro bisa membenahi untuk yang akan datang.
Pameran ini diharapkan bisa memberi semangat kembali pada warga Bojonegoro yang baik pecinta atau para pemula penggemar bonsai. Dengan adanya pameran referensi tanaman bonsai dan perkembangan tanaman bisa dilihat dan dinikmati.
Selamat kepada PPBI Bojonegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat