JOHANN JACOB SMITH (J.J.Sm)
Tokoh Anggrek yang pernah Hidup di Indonesia
Tokoh Anggrek yang pernah Hidup di Indonesia
Johann Jacob Smith lahir di Antwerpen, Belgia 29 Juli 1867. Dia pernah melihat bibinya merawat tanaman. Kesukaan Johann kecil pada tanaman maka dia diberi kepercayaan pada bibinya untuk merawat tanaman tsb. Bahkan ikut merawat dan membuat sketsa tanaman. Pada usia 10 tahun, ia mulai membuat herbarium sendiri terhadap tanaman.
Selesai Sekolah Dasar Johann melanjutkan sekolah di Amsterdam, Belanda. Dia situ oleh Dr. J.C. Costerus sebagai guru menyarankan untuk mempelajari bidang horticultura. Karena tak ada sekolah lanjutan untuk bidang hortikultura, Johann bekerja pada nurseri Groenewegen & Co. di Amsterdam dan akhirnya dia menemukan banyak tanaman yang unik dan menarik. Untuk mendalami tanaman yang ada di nurseri dia berangkat ke Indonesia atas saran gurunya.
Tahun 1891, Johann berangkat ke Indonesia dan bekerja sebagai inspektur perkebunanan kopi. Karena hutan di Indonesia banyak sekali tanaman dan cukup bagus, Johann berusaha untuk mengembangkan jenis tanaman dan pekerjaan di perkebunan kopi terasa masih kurang berkembang. Karena kesukaan terhadap tanaman cukup tinggi, akhirnya dia mendapat undangan dari Profesor Treub, direktur Buitenzorg Botanic Gardens sekarang Kebun Raya Bogor. Johann Smith diminta menggantikan sementara hortikulturis kurator yang sedang berlibur ke Holland.
Johann Smith ditawari lagi bekerja dikebun Cibodas. Lebih dari 30 tahun ia bekerja di situ. Di sinilah Johann Smith mulai terlibat dan makin tertarik dengan tanaman anggrek. Ia mendeskripsi dan membuat ilustrasi berbagai spesis baru tanaman anggrek. Tahun 1900, Johann Smith berangkat ke Maluku dan Sulawesi. Tahun 1902 tanaman anggrek yang telah dikembangkan dibawa ke Belanda, menyerahkannya kepada Dr Treub untuk dipublikasikan. Jasanya ini membuatnya menerima penghargaan gelar kehormatan PhD dari Universitas Utrecht pada 1910.
Johann Smith kembali memimpin Kebun Raya Bogor, hingga ia pensiun pada 1924 dan kembali ke Holland. Ia terus bekerja walau mulai lemah dan sakit. Di rumahnya ia masih menulis untuk buletin Kebun Raya serta melengkapi data lamanya maupun mendeskripsi tanaman anggrek baru, antara lain Dendrochilum atjehense J.J.Sm. 1943 dari Sumatra. Ia juga menulis berjilid-jilid buku tentang genus anggrek dari Jawa, Sumatra, Ambon, Papua, bahkan Semenanjung Malaysia dan Kepulauan Pilipina.
Akhirnya Smith beristirahat di rumahnya dalam kebunnya yang penuhdengan tanaman anggrek yang dikirimi kawan-kawannya dari berbagai penjuru dunia. Johann Smith meninggal 1947 di Holland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat