PENDAPAT RUDI JULIANTO
Pada awal tahun ‘90an , para tokoh bonsai Indonesia mencanangkan sebuah seruan, yaitu “Mari Mancari Jati Diri Bonsai Indonesia”.
Pada saat itu saya sangat bingung mendengarnya, bingung juga memikirkan bagaimana cara menuju ke arah penemuan jati diri tersebut. Pertanyaan saya waktu itu, lha kita ini punya apa?
Bisa apa?
Saya pikir waktu itu belum genap sepuluh tahun sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal bonsai. Karena menurut saya begini: sebuah jati diri atau ciri kas dari sebuah karya seni tidak bisa ditemukan dalam kondisi pemahaman terhadap seni itu sendiri sangat minim. Waktu itu menurut saya, sangat minim pengetahuan, sarana, literatur dan media buat kita semua dalam membuat atau menekuni seni bonsai, lalu mau di cari dimana?
Atau dengan cara apa? Kita semua dapat menampilkan karya bonsai yang bisa di sebut bonsai indonesia.
Tapi sekarang... masih banyak pula orang Indonesia yang bertanya-tanya tentang “Jati Diri Bonsai Indonesia”? bahkan belum satupun orang Indonesia berani mendeklarasikan bahwa jati diri bonsai Indonesia adalah “begini” atau “ begitu”. Padahal sudah sangat banyak insan bonsai Indonesia yang telah benar-benar memahami seni bonsai yang sedang ditekuninya. Pengetahuan, sarana, literatur dan media bisa dengan mudah di dapat, bahkan berbagai prestasi Internasional telah banyak di capai oleh seniman bonsai Indonesia. Karya-karya bonsai asli Indonesia telah banyak di lihat dunia luar lewat internet dan sebagian seniman bonsai yang banyak melakukan perjalanan bonsai ke luar negri.
Jati diri seorang seniman atau sebuah karya seni, akan muncul bukan dari sebuah deklarasi atau jumpa pers dari seniman tersebut. Tetapi dengan ketekunannya berkarya dan mempunyai konsep yang dianggap ideal olehnya, dan kemudian dapat diterima dan diakui penikmat karyanya. Pada saat itu pula akan terjadi atau telah di temukan seoarang seniman dengan karya seninya yang bla...bla... bla... Jati diri seniman tersebut telah ditemukan lewat pengakuan karyanya oleh para penikmat. Sama halnya dengan seni bonsai yang telah kita tekuni bersama, seiring berjalannya waktu dan hasil karya yang telah di hasilkan serta penghargaan internasional yang telah diterima, maka kenapa masih dipertanyakan lagi tentang jati diri bonsai kita (Indonesia)??? Kenapa sampai sekarang belum ada pengakuan dari dunia luar tentang jati diri bonsai Indonesia???
Maka inilah jawaban atau pendapat saya:
1. Sudahkah kita mempresentasikan bonsai kita dengan baik ?? Seperti yang kita tahu,
masih banyak pot kedodoran, atau pot yang kotor bahkan panitia menempelkan identitas
atau bendera secara “mengerikan” pada sebuah karya bonsai di beberapa pameran.
Bagimana kita mau di hargai bahkan diakui dengan kondisi yang demikian memalukan?.
2. Persatuan ! Indonesia sudah mempunyai begitu banyak seniman bonsai yang karyanya
menurut saya sejajar atau telah bertaraf internasional. Tapi dalam pandangan saya ada
beberapa dari mereka yang masih berjalan mengatasnamakan pribadi. Saya yakin 1000%
apabila mereka-mereka ini mau bersatu atau mau disatukan atau bahkan ada yang mau
mempersatukan membawa nama Indonesia dalam perjalanan internasionalnya, maka
respon positif pasti akan diterima dengan sanjungan dan pengakuan luar biasa oleh
dunia internasional. Dalam hal ini saya tidak bisa memastikan apakah mereka tidak mau
bersatu?
Atau tidak mau disatukan (dikoordinir)? Atau tidak ada yang mau menyatukan?,
atau bahkan tidak tahu caranya bersatu?. Ini benar-benar menjadi tanggung jawab
serius buat semua insan bonsai Indonesia utk dapat mewujudkannya.
3. Menurut saya, sebuah negara di sebut negara maju bukan hanya karena pemerintahan
yang bagus, tetapi juga karena rakyatnya yang relatif berpendidikan, sadar hukum dll.
Sama... dalam seni bonsai yang sedang berkembang dalam satu negara, selain para
tokoh dan organisasinya yang harus baik, diperlukan juga para pelakunya (petani,
penjual, trainer, pemula dll) juga berpengetahuan bahkan mempunyai skill bonsai yang
memadai. Maka harus ada langkah kongkrit untuk segera dilakukan oleh semua insan
bonsai Indonesia guna “mencerdaskan” seluruh lapisan pelaku bonsai kita. Banyak sekali
cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan ini semua, salah satu contoh kongkrit adalah
terwujudnya
Forum diskusi seperti FHI. Saya sangat mendambakan adanya forum seperti ini sejak
dulu, dan akhirnya bisa terwujud, terima kasih kepada para inisiator dan seluruh kru yang
terkait dalam forum ini. Dengan berdiskusi, mengetahui info-info tentang teknik, styling,
hama, obat, pupuk, dll, maka secara langsung atau tidak langsung kita semua ini sedang
belajar dan saya yakin sadar atau tidak sadar kita semua juga akan bertambah pintar
atau “cerdas” dalam berbonsai.
Ketiga pendapat saya tersebut diatas, menurut saya adalah menjadi tanggung jawab kita semua untuk masing-masing dari kita segera berpartisipasi atau berperan sesuai kemampuan dan bidangnya untuk suport terhadap pembenahan kondisi ini.
Saya berani katakan bahwa Bonsai Indonesia sudah mempunyai jatidiri secara fisiknya (original desain, species khas, antusiasme dll). Kekaguman dunia luar tentang keindahan dan original bonsai indonesia tidak perlu diragukan lagi.. saya tahu persis itu! Sekarang tinggal sikap dan tanggung jawab kita semua untuk bisa bersatu me-realisasi-kan. SEKIAN
Sumber : www.forumhobbyindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat