Rabu, 30 Januari 2013

PERAWATAN BONSAI

MEMBUAT PESAT PERTUMBUHAN SANTIGI

Di beberapa daerah di Indonesia telah diberlakukan regulasi perburuan bahan bonsai Santigi dan budidayanya. Hanya saja sementara pebonsai pesimis bahwa untuk membesarkan santigi hasil budidaya memerlukan waktu yang sangat lama. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pengalaman yang kurang tepat dalam merawat Santigi. Dari beberapa pengalaman para pebonsai yang pernah membudidayakan Santigi, ternyata pertumbuhannya relatif cepat juga dengan syarat tersedia cukup media tumbuh, unsur hara dan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan Santigi.


Santigi akan tumbuh dengan relatif pesat jika akarnya mampu tumbuh dengan maksimal jika media tanamnya cukup besar dan dibuat dari media yang porous (karena Santigi tidak memiliki kantung udara pada akarnya yang mampu membuat kedap air). Media tanam yang porous dapat diperoleh dengan cara mencampur pasir malang butiran kasar 1 bagian, kerikil zeolit 1 bagian dan pupuk kandang kotoran kambing 1 bagian. Seluruh bahan dicampur hingga membentuk media campur yang homogen.
Santigi termasuk mangrove yang cukup rakus membutuhkan unsur hara dari media tanamnya. Media tanam yang sudah berisi beberapa unsur hara seperti unsur nitrogen, kalium, phospor, dan lainnya masih perlu diberikan pupuk tambahan. Pupuk yang perlu ditambahkan adalah pupuk kandang kotoran kambing yang ditaruh di permukaan media tanam dan pupuk cair yang berasal dari campuran pupuk kandang kotoran kambing, NPK dan sedikit Furadan. Ada sejumlah pebonsai menambahkan asam glutamat/penyedap rasa/micin ke dalam rendaman campuran pupuk. Seluruh bahan pupuk direndam dalam tong/bak air selama 1 minggu. Kemudian disaring dan disiramkan ke tanaman Santigi seminggu sekali.
Penyiraman yang teratur dan cukup (sehari sekali) juga mempengaruhi pertumbuhan Santigi. Air siraman harus cukup membasahi seluruh media tanam hingga mengalir keluar lubang pot dengan cepat. Santigi akan tumbuh lebih sehat jika daun dan batangnya disiram kabut bertekanan cukup tinggi setidaknya 3 hari sekali. Penyiraman sistem kabut ini hendaknya dilakukan pada permukaan bagian atas dan bawah daun Santigi karena di sisi bagian bawah daun terdapat lubang stomata yang berfungsi untuk proses respirasi/pernafasan Santigi.
Pertumbuhan Santigi juga akan semakin pesat jika didukung dengan lingkungan yang baik. Santigi memerlukan curahan sinar matahari sepanjang hari, hembusan angin yang cukup. Angin yang cukup akan menyebabkan ranting dan daun santigi bergerak-gerak tertiup angin. Gerakan Santigi ini akan membantu proses kapilerisasi air dan bahan makanan ke daun untuk dimasak/fotosintesis serta distribusi hasilnya. Untuk memperoleh pertumbuhan maksimal pada batang atau ranting yang diinginkan maka perlu pengurangan jumlah ranting. Cangkok ranting yang tidak diinginkan dan sisakan hanya ranting-ranting yang memang dipersiapkan untuk dibentuk selanjutnya. Tidak ada salahnya sesekali ajak bicara Santi kesayangan anda, tanya apa maunya agar tumbuh sehat, pesat dan semakin cantik.

Selamat mencoba dan menikmati kesenangan baru merawat dan budidaya Si Cantik Santi.

Saran dan Pendapat Anda akan mendewasakan kami.

Kamis, 10 Januari 2013

Seniman-Seniman Bonsai Terbaik di dunia


Masahiko Kimura
 
Masahiko Kimura adalah pemegang saham bonsai sekaligus seniman dan praktisi judo terkenal yang brutal . Kimura sangat terkenal di seluruh dunia .Dia pertama kali mulai belajar bonsai dalam rangka untuk menyenangkan hati ibunya .Dia mampu membuat terkenal industri bonsai ini karena cara dia mampu membentuk kayu mati..
 
 
Ben Oki
Ben Oki adalah seniman bonsai berbintang. lanskapis dan tukang kebun dengan gelar bisnis dari salah satu bisnis yang paling bergengsi sekolah Jepang ini telah menciptakan kebun untuk bintang film seperti Cybil Shepherd. Semua karyanya menunjukkan tipe2 membonsai zaman klasik, walaupun ia belajat dari master asli bonsai modern,
 Lindsey Bebb
Lindsey Bebb adalah salah satu seniman bonsai terkemuka Australia . Dia telah membentuk berbagai jenis bonsai selama hampir 40 tahun dan telah membangun bisnis yang sukses di pekerjaannya yaitu hanya menjalankan toko ritel terakreditasi penuh bonsai di Australia.
Quinquan Zhao
Quinquan Zhou yang paling terkenal untuk membuat teknik membonsai "penjing"
Lahir di dekat Sungai Yangtze di Cina Tengah, Zhou telah mengelilingi Eropa, Pasifik, dan Amerika untuk mengajar dan merancang segala sesuatu mengenai bonsai. (lanskap miniatur yang menggabungkan bonsai dengan tanah, dedaunan, dan batu).
Robert Steven
Robert Steven adalah salah satu seniman bonsai yang terkenal di Indonesia.. Dia dikenal pantang menyerah untuk teknik "penjing" pada bonsai .pekerjaan lainnya si Robert tidak memiliki sifat-sifat indah seperti keindahannya dalam mengukir bonsai. Namun, si Robert ini aktrab dipanggil dengan "bonsai's anak nakal" .Dia telah memenangkan penghargaan mainstream utama dalam bidang membonsai , termasuk penghargaan bonsai Ben Oki International Design Award.
Jhon Naka
Mendiang John Naka adalah seniman bonsai yang paling terkenal Amerika di zamannya. Meskipun ia lahir di AS, ia kembali ke Jepang untuk belajar bonsai pada usia yang sangat muda. Dia aktif membuat bonsai Amerika dengan jumlah banyak tahun 1950-an dan 60an,

Minggu, 06 Januari 2013

BONSAI BAGIAMANKAH YANG DIKATAKAN INDAH

Tidak semua tanaman yang dibentuk semau kita dan ditanam dalam pot bisa disebut sebagai bonsai. Bonsai yang bagus harus memenuhi beberapa kriteria dasar, dan bonsai seindah apapun bila tidak disertai dengan wadah yang sesuai, maka belum bisa disebut sebagai bonsai yang bagus.


Masih banyak orang yang menganggap bahwa bonsai yang bagus sekedar pohon kerdil yang dibentuk rapi dan ditanam dalam pot; padahal untuk membuat sebuah karya bonsai yang bagus, banyak disiplin ilmu lain yang harus kita kuasai antara lain pengetahuan estetika seni, ilmu botani termasuk fisiologi dan morfologi tanaman serta kejelian mengobservasi fenomena alam.
Sebuah karya bonsai dapat dikatakan bagus kalau memenuhi tiga persyaratan dasar yaitu: keindahan artistic, hukum hortikultura serta makna tersirat. Kita dapat membentuk sebatang pohon yang penuh keroposan pada batang dan kita tanam dalam pot pelastik dengan posisi rebah dengan perantingan dan perdaunan yang berantakan dengan pesan tema sebatang pohon tua di alam yang roboh karena diterpa angin topan. Karya tersebut cukup bermakna, tetapi kalau tidak indah, maka tidak dapat disebut sebagai bonsai apalagi wadah tanamnya belum tentu sesuai. Kita juga dapat membuat sekelompok pohon dari berbagai jenis tanaman dengan konfigurasi semaunya dan ditanam dalam pot keramik yang indah. Karya trsebut cukup bermakna dan mencerminkan fenomena alam nyata sesuai hukum hortikultura; tetapi belum dapat disebut sebagai karya bonsai yang bagus karena konfigurasinya tidak indah dan harmonis. Jadi kesimpulannya adalah bahwa keindahan artistik adalah persyaratan mutlak yang harus dipenuhi dalam sebuah karya bonsai walaupun mungkin hukum hortikultura dan pesan maknanya tidak terlalu kentara.
Keindahan artistik dari pohon tersebut mutlak disandingkan dengan wadah tanam yang sesuai; tanpa kombinasi yang terpadu secara harmonis antara pohon dengan wadah tanam, karya tersebut tetap belum dapat dikatakan sebagai karya bonsai yang bagus !
Yang dimaksud dengan hukum hortikultura di seni bonsai ada tiga aspek yaitu: karakter dasar species, aspek kondisi lingkungan serta faktor atmospheric alam.
Setiap jenis tanaman mempunyai karakter dan bentuk dasar sendiri, umpamanya pohon asam berbeda dengan pohon kapok, acasia berbeda dengan cemara udang; tetapi jenis tanaman yang sama dapat berobah bentuknya akibat kondisi lingkungan yang berbeda di mana pohon tersebut tumbuh. Pohon beringin yang tumbuh di lapangan terbuka akan berbeda bentuknya dengan beringin yang tumbuh di pinggir sungai, pohon wahong yang tumbuh di perbukitan batu berbeda bentuknya dengan wahong yang tumbuh di dataran rendah. Hal tersebut bisa disebabkan oleh faktor sumber air, kondisi tanah maupun arah sinar matahari dan lain-lain. Selain kondisi lingkungan tersebut di atas, bentuk sebatang pohon juga dapat diakibatkan oleh gangguan dari luar, umpamanya karena di sambar petir, akibat penyakit, gangguan manusia atau binatang, terpaan ombak, angin ataupun salju; sehingga bentuk pohon pinus yang tumbuh di pegunungan tropis berbeda dengan pinus yang tumbuh di pegunungan Huangshan di Cina.
Ada hal lain yang sangat fundamental yang mengakibatkan perbedaan karakter dan bentuk pohon yaitu aspek fisiologi dan morfologi tanaman. Kedua aspek tersebut adalah sub-disiplin ilmu botani yang mempelajari fisiologi tanaman serta segala aspek yang mempengaruhi bentuk pertumbuhan pohon. Pohon jenis berdaun jarum mempunyai fisiologi dan aspek morfologi yang berbeda dengan pohon jenis berdaun lebar; itu sebabnya pohon pinus atau cemara mempunyai karakter anatomi dan bentuk dasar yang sangat berbeda dengan pohon beringin mulai dari garis batangnya sampai kepada garis percabangannya.
Pengetahuan tersebut sangat penting bagi para seniman bonsai supaya dapat membentuk bonsai yang lebih dekat dengan kenyataan alam sehingga karakter dan nuansa yang dihasilkan akan lebih relevan. Walaupun pada batas tertentu jenis tanaman bukan menjadi faktor penting dalam membentuk sebuah design bonsai, tetapi seyogianya kita hindari mendesign bonsai jenis daun lebar dengan bentuk pohon jenis berdaun jarum karena kedua jenis tersebut memiliki karakter yang sama sekali berbeda. Contohnya, akan sangat aneh bila kita mendesign bonsai beringan seperti karakter cemara dengan liukan dan keringannya; atau sebaliknya kita design bonsai cemara seperti pohon acasia.
Dalam kenyataan, kesalahan tersebut yang sering terjadi terutama dalam cara membentuk percabangan dan perantingan. Hal tersebut diakibatkan karena kebanyakan dari kita mempelajari seni bonsai dari buku Jepang yang kebanyakan dengan contoh pohon jenis berdaun jarum atau jenis maple yang karakternya berbeda dengan pohon asam; sehingga sering kita mendesign semua pohon kita dengan pelintiran batang dan cabang seperti cemara atau bulat rapi seperti bentuk pohon maple. Kesalahan mendasar tersebut yang menghilangkan karakter pohon tropis kita kecuali beberapa jenis pohon yang memang memilki karakter dasar yang unik seperti santigi dan wahong laut.
Semakin banyak disiplin ilmu yang kita pelajari terutama yang berkaitan dengan estetika seni dan botani, akan semakin luas wawasan kita sehingga kemampuan kita dalam mendesign sebuah karya bonsai akan semakin meningkat; yang akhirnya akan mampu melahirkan karya bonsai yang semakin dekat dengan fenomena alam, berjiwa, bernuansa keindahan artistic dengan kandungan makna tersirat layaknya sebuah karya seni, dan bukan kerajinan tangan yang hanya dinilai kerapian dan tingkat kesulitan pembuatannya.


"Artikel By: Mr. Robert Steven"

Rabu, 02 Januari 2013

Masih Tentang Penyakit Tanaman

Masih Tentang Penyakit Tanaman


Dari pengalaman pribadi dan sharing dgn beberapa rekan serta dari membaca status-status digroup lain, ternyata penyakit karena jamur, nematoda dan bakteri merupakan jenis penyakit yg sering menyerang tanaman bonsai.

Awal penyakit tersebut mulai menyerang, kita tidak akan bisa mengetahuinya. Setelah ada tunas baru yg layu, ranting atau bahkan cabang yg kering dan mati, atau daun mengalami bercak-bercak baik bercak kering atau bercak basah, barulah kita kebingungan.
Dan biasanya jika tanaman sudah mengalami hal tersebut, menandakan bahwa tingkat serangan penyakit sudah lumayan parah.

Upaya pengobatan yg dilakukan bisa memakan waktu yg lama dan tingkat keberhasilannya pun belum bisa dipastikan. Hal tsb dikarenakan awal penyakit masuk, berkembangbiak serta penyebarannya rata-rata lewat jaringan fisiologis tubuh tanaman.

Maka upaya pengobatan disamping memberikan jenis obat yg bersifat kontak langsung dgn penyakit, juga perlu jenis obat yg sifat kerjanya sistemik, yaitu obat yg ketika diberikan ketanaman akan terserap ikut dalam proses fotosintesa dan akan disebarkan keseluruh bagian tubuh tanaman sehingga tanaman akan mengandung obat dan mempunyai daya tahan tersendiri terhadap penyakit.

Sekedar saran :
tindakan preventif untuk mencegah terkenanya tanaman bonsai dari serangan penyakit, ada beberapa langkah yg sebaiknya dilakukan, yaitu :

1. Selalu rutin menjaga kebersihan media tanam dgn cara membuang/mencabuti gulma yg tumbuh disekitarnya.
2. Pengaturan pemberian air penyiraman yg secukupnya supaya media tidak terlalu lembab.
3. Rutin secara berkala dan bergiliran memberikan fungisida , nematisida dan bakterisida sistemik sehingga tanaman bonsai mempunyai antibodi kekebalan tersendiri terhadap penyakit.
4. Memberikan pupuk yg baik dan tepat sesuai kebutuhan tanaman supaya tanaman tumbuh sehat dan juga mempunyai daya resistensi terhadap hama dan penyakit.