Selasa, 10 April 2012

BONKEIS

Kunihiro Kandaka

(Kandaka Fukushoen bonsai garden)


Kunihiro Kandaka is the second owner of Kandaka Fukushoen bonsai garden. He is widely respected for his gentle personality and high-level bonsai technique. He has served as head of Kagawa Prefecture's Kinashi Garden Planta and Bonsai Center, an agricultural union corporation, since 2004. Kandaka is known as a leader of the bonsai industry in Takamatsu's Kinashi area, a major bonsai production center.

A bonsai lover from his childhood, Kandaka helped his father in his bonsai work and joined a bonsai club in senior high school. He began serving as a corporate worker in Osaka at 18. But he returned home at 24 because of his love for bonsai work. A nationwide bonsai boom was raging at that time. A large number of bonsai fans rushed every day to the two bonsai production centers of Kinashi and Kokubunji in Takamatsu to hunt for bargains. Many buyers with truckloads of matsu pine bonsai trees could be seen at that time.

Kunihiro Kandaka smiles in front of bonsai shelves at his garden.
Kunihiro Kandaka smiles in front of bonsai shelves at his garden.

Kandaka, who trained himself amid the bonsai boom, currently produces a variety of products ranging from small shohin pieces to large ones, mainly of kuromatsu (Japanese black pine) trees. He is active in cultivating ''yumenishiki,'' a variety of nishikimatsu (Japanese brocade pine). ''I hope to produce more unique bonsai,'' a smiling Kandaka says. As a veteran bonsai artist, Kandaka exhibits an attention to minute details. For example, he uses the sashiki growing-from-cuttings technique to produce shohin small bonsai pieces in pursuit of their natural beauty. Bonsai trees in pots fully cared for by Kandaka with his superb techniques can be seen in reception rooms at local government offices.


A 200-year-old kuromatsu (Japanese black pine) tree in a pot. It measures about 125 centimeters in height and about 250 cm in width.
A 200-year-old kuromatsu (Japanese black pine) tree in a pot. It measures about 125 centimeters in height and about 250 cm in width.

''Kinashi and Kokubunji are bonsai production centers with a firm foundation and history,'' Kandaka says. ''It is our important duty to hand on the local traditional industry to the next generation.'' He has been giving bonsai lessons to children at a local elementary school for 10 years. Kandaka says, ''Now, mass-produced bonsai at low cost sell well. I feel it is difficult to convey the value and charm of time-consuming, handcrafted products. I would like to continue public relations and promotional activities to provide more understanding of the bonsai world that will calm people's minds.''

BAGI ORANG KITA

Kunihiro Kandaka adalah pemilik kedua Kandaka Taman Bonsai Fukushoen. Dia sangat  dihormati karena kepribadiannya sangat  lembut dan tingkat teknik bonsai sangat tinggi. Dia sekarang menjabat sebagai Kepala Kagawa Prefecture di  Kinashi Taman Planta dan Bonsai Center, sebuah serikat pertanian korporasi, sejak tahun 2004. Kandaka dikenal sebagai pemimpin industri bonsai di daerah Kinashi Takamatsu, sebuah pusat bonsai produksi utama.


Sejak kecil dia seorang pencinta bonsai, Kandaka membantu ayahnya dalam pekerjaan bonsai dan bergabung dengan klub bonsai di SMA. Dia bekerja di perusahaan di Osaka pada usia 18 tahun. Tapi ia kembali ke rumah pada usia 24 tahun karena cintanya untuk pekerjaan bonsai. Ledakan bonsai nasional sedang berkecamuk saat itu. Sebagian besar penggemar bonsai mulai mencari tanaman bonsai  setiap hari di daerah dua sentra produksi bonsai yaitu  Kinashi dan Kokubunji di Takamatsu untuk berburu barang murah. Banyak pembeli dengan truk Matsu bonsai pohon pinus bisa dilihat pada saat itu.

Kandaka, yang belajar membuat bonsai saat  bonsai sedang booming, pada saat ini mulai  memproduksi berbagai produk mulai dari potongan Shohin kecil untuk yang besar, terutama dari kuromatsu (black pine Jepang) pohon. Dia aktif dalam budidaya ''yumenishiki,'' berbagai nishikimatsu (Jepang brokat pinus). '' Saya berharap untuk menghasilkan bonsai lebih unik,'' kata Kandaka tersenyum. Sebagai seniman bonsai, Kandaka sangat perhatian secara detail. Misalnya, ia menggunakan sashiki tumbuh-dari-teknik stek untuk menghasilkan Shohin potongan-potongan kecil bonsai dalam mengejar kecantikan alami mereka. Pohon bonsai di pot sepenuhnya dipelihara oleh Kandaka dengan teknik yang luar biasa  dapat dilihat di ruang resepsi di kantor pemerintah daerah.

'' Kinashi dan Kokubunji adalah pusat produksi bonsai dengan dasar yang kuat dan sejarah,'' kata Kandaka. '' Ini adalah tugas penting bagi kami untuk melestarikan hasil lokal ini kepada generasi berikutnya'' Dia telah memberikan pelajaran bonsai kepada anak-anak di sebuah sekolah dasar setempat selama 10 tahun.. Kandaka mengatakan,'' Sekarang, diproduksi secara massal dengan biaya rendah bonsai laku. Saya merasa sulit untuk menyampaikan nilai dan pesona memakan waktu, produk buatan tangan. Saya ingin melanjutkan hubungan masyarakat dan kegiatan promosi untuk memberikan pemahaman yang lebih tentang dunia bonsai yang akan menenangkan pikiran orang.''
sumber : ARTISTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat