Seniman Jepang Ubah Bonsai Bak Miniatur Kehidupan
Nisa Zakiati Umami
Senin, 20 Februari 2012 14:02 wib
Bonsai karya Aiba (Foto: Takanori Aiba)
TOKYO - Merawat pohon bonsai adalah proses yang memakan waktu. Tapi bayangkan, apabila tugas yang berat dan kompleks itu digabungkan dengan membangun model skala kincir angin, mercusuar dan bahkan boneka Michelin pada pohon bonsai itu.
Salah satu seniman Jepang telah melakukan hal itu dengan patung-patung miniatur aneh tapi menarik yang dibentuk disekitar pohon bonsai.
Bayangkan, seniman Jepang itu hanya menggunakan bahan seperti kertas, plastik, plester, resin akrilik dan cat dalam membuat karyanya. Mantan ilustrator labirin Takanori Aiba, dengan sabar merubah bonsai itu menjadi kerajinan tangan yang mengagumkan.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin (20/2/2012), dalam sebuah karya Aiba menggunakan teknik tinggi dengan membangun miniatur kehidupan rakyat yang mengelilingi pohon-pohon kecil.
Aiba menggambarkan bentuk seni bonsai ini sebagai pendekatan eksperimental untuk merubah gaya bonsai modern yang menggambarkan keindahan. Karya-karyanya pun dianggap sesuai dengan sisi spiritual antara manusia dan alam dalam miniatur.
Dia menempatkan pikirannya untuk menciptakan karya seni tiga dimensi, menggabungkan pengetahuan dan pengalaman ilustrasi dan arsitektur labirin, yang telah dilatih sebelumnya.
(faj)
Salah satu seniman Jepang telah melakukan hal itu dengan patung-patung miniatur aneh tapi menarik yang dibentuk disekitar pohon bonsai.
Bayangkan, seniman Jepang itu hanya menggunakan bahan seperti kertas, plastik, plester, resin akrilik dan cat dalam membuat karyanya. Mantan ilustrator labirin Takanori Aiba, dengan sabar merubah bonsai itu menjadi kerajinan tangan yang mengagumkan.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin (20/2/2012), dalam sebuah karya Aiba menggunakan teknik tinggi dengan membangun miniatur kehidupan rakyat yang mengelilingi pohon-pohon kecil.
Aiba menggambarkan bentuk seni bonsai ini sebagai pendekatan eksperimental untuk merubah gaya bonsai modern yang menggambarkan keindahan. Karya-karyanya pun dianggap sesuai dengan sisi spiritual antara manusia dan alam dalam miniatur.
Dia menempatkan pikirannya untuk menciptakan karya seni tiga dimensi, menggabungkan pengetahuan dan pengalaman ilustrasi dan arsitektur labirin, yang telah dilatih sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat