Minggu, 29 Januari 2012

KACAMATA UNGU

 JOHANN JACOB SMITH (J.J.Sm)
Tokoh Anggrek yang pernah Hidup di Indonesia

Johann Jacob Smith lahir di Antwerpen, Belgia 29 Juli 1867.  Dia pernah melihat bibinya merawat tanaman.  Kesukaan Johann kecil pada tanaman  maka dia diberi kepercayaan pada bibinya untuk merawat tanaman tsb. Bahkan ikut   merawat dan membuat sketsa tanaman. Pada usia 10 tahun, ia mulai membuat   herbarium sendiri terhadap tanaman.

Selesai Sekolah Dasar  Johann  melanjutkan sekolah  di Amsterdam, Belanda. Dia situ oleh Dr. J.C. Costerus sebagai guru menyarankan untuk mempelajari bidang  horticultura. Karena tak ada sekolah lanjutan untuk bidang hortikultura, Johann bekerja pada nurseri  Groenewegen & Co. di  Amsterdam dan akhirnya dia menemukan banyak tanaman yang unik dan menarik. Untuk mendalami tanaman yang ada di nurseri dia berangkat ke Indonesia atas saran gurunya.

Tahun 1891, Johann berangkat ke  Indonesia dan bekerja sebagai inspektur perkebunanan kopi. Karena  hutan di  Indonesia banyak sekali tanaman dan cukup bagus, Johann berusaha untuk mengembangkan jenis tanaman dan pekerjaan di perkebunan kopi terasa masih kurang berkembang. Karena kesukaan terhadap tanaman cukup tinggi, akhirnya dia mendapat undangan dari Profesor Treub, direktur Buitenzorg Botanic Gardens sekarang Kebun Raya Bogor. Johann Smith diminta menggantikan  sementara hortikulturis kurator yang sedang berlibur ke Holland.

Johann Smith ditawari lagi bekerja dikebun Cibodas. Lebih dari 30 tahun ia  bekerja di situ. Di sinilah Johann Smith mulai terlibat  dan makin tertarik dengan tanaman anggrek. Ia mendeskripsi dan membuat ilustrasi  berbagai spesis baru tanaman anggrek. Tahun 1900, Johann Smith  berangkat ke Maluku dan Sulawesi. Tahun 1902 tanaman anggrek yang telah dikembangkan  dibawa ke Belanda, menyerahkannya kepada Dr Treub untuk dipublikasikan. Jasanya ini membuatnya menerima penghargaan gelar kehormatan PhD dari Universitas Utrecht  pada 1910.

Johann Smith kembali memimpin Kebun Raya Bogor, hingga ia pensiun pada  1924 dan kembali ke Holland. Ia terus bekerja walau   mulai lemah dan sakit. Di rumahnya ia masih menulis untuk buletin Kebun Raya serta melengkapi  data lamanya maupun mendeskripsi tanaman anggrek baru, antara lain  Dendrochilum atjehense  J.J.Sm. 1943 dari  Sumatra. Ia juga menulis berjilid-jilid buku tentang genus anggrek dari Jawa, Sumatra, Ambon, Papua, bahkan Semenanjung Malaysia dan Kepulauan Pilipina.

Akhirnya Smith beristirahat di rumahnya dalam kebunnya yang penuhdengan tanaman anggrek yang dikirimi kawan-kawannya dari berbagai penjuru dunia. Johann  Smith meninggal 1947 di Holland. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat