Rabu, 18 Januari 2012

DONGKELAN


KAWISTA  ( FERONA LUCIDA )



Pengalaman memelihara Kawista memang gampang-gampang susah. Ada seorang temen mempunyai bonsai kawista sudah mendekati bonsai yang cantik maka datang seorang trainer untuk memperbaiki bonsai tersebut, ternyata hasilnya cukup cantik sekali untuk penampilan, tetapi beberapa minggu kemudian daun rontok dan bonsai yang semula sangat cantik  menjadi rusak dan mahkota mati tinggal cabang bawah yang masih hidup sehingga tidak bisa disebut cantik lagi. Kenapa begitu ?
Ternyata kawista tersebut diganti potnya, ketika mengganti pot dan media, trainer tersebut dengan memotong akar yang agak besar. Ternyata sifat kawista jika dipotong akarnya sedangkan daunnya dibiarkan (tidak dipotong sampai bersih) maka kawista akan mengalami kematian minim kematian ranting. Kawista jika mengalami kematian tidak langsung kering tetapi beberapa hari masih menunjukkan kehidupan, kemudian mati secara pelan-pelan.
Saya juga pernah membeli babon yang sekarang masing hidup dengan segar, babon tersebut yang akan saya beli sudah terpotong akarnya dan diberi glangsing serta media seadanya sedangkan  daun juga dipotong bersih. Kemudian saya tempatkan agak teduh selama 2 minggu kemudian pelan-pelan dipanaskan, sehingga tanaman tidak kaget. Kawista tersebut tetap hidup samapai sekarang.
Dari pengalaman itu saya dapat pelajaran tentang kawista bahwa sifat kawista setiap ada penggantian pot atau media sebaiknya jangan memotong akar lebih banyak, cukup ditata dan dipotong sedikit saja. Jika ada pemotongan akar sebaiknya daun juga dipotong sehingga kekuatan makanan akan terbagi rata.
Jika beli pembibitan biji juga begitu. Tidak semua biji kawista bisa tumbuh sesuai yang diharapkan. Sebaiknya pilih biji yang sudah tua sehingga biji tersebut dapat tumbuh. Jika beli usahakan secepat mungkin segera ditanam untuk mengetahui apakah biji kawista tersebut bisa tumbuh atau tidak.
Kawista juga tidak bisa dibuat bonsai keringan, karena pengeringan sering sekali tumbuh jamur dan kropos, sehingga pohon tidak sekuat santigi atau sisir yang mempunyai pohon yang kuat meskipun kondisi kering. Saya coba untuk memberi penguat atau obat untuk menutupi keringan untuk kawista ternyata tetap saja kropos.
Jika dalam perantingan muncul seperti getah, itu akan mengakibatkan batang tersebut akan mengalami mati ranting, sehingga waktu meranting hati-hati. Tapi Kawista dipotong semua daunnya tidak akan mati, sepanjang akar dan media tidak ada perubahan.
Begitulah pengalaman saya untuk merawat kawista. Mungkin ada urun rembuk monggo.

Ada sedikit tambahan informasi dari Bapak Budi penghobi bonsai dari Gresik jika akan memindahkan Kawista ke pot lain dan bisa bertahan hidup  "Pada waktu memindah tanaman ke pot yang baru, harus pelan-pelan agar akar kawista tidak bergerak terutama bagian atas sehingga tidak banyak akar yang putus, setelah dipindah harus dihilangkan daunnya agar mengurangi tingkat penguapan dan harus diberi plastik transparan atau ditempatkan yang teduh"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat