Kamis, 27 Juni 2013

KESENIAN TRADISIONAL TUBAN ( 3 )

KESENIAN SANDUR ( 3 )

Ritualisasi Pertunjukan Sandur
Yang dimaksud ritualisasi pertunjukan di sini adalah bagaimana proses semua unsur pertunjukan beralih dari simbol profan menjadi simbol ritual atau sakral, bagai mana alur jalannya pertunjukan sebagai jalannya ritual dan bagaimana keterlibatan penonton dalam pertunjukan ritual ini. Dengan kejelasan uraian hal tersebut akan menunjukkan bahwa pertunjuka Sandur adalah pertunjukan ritual.

Proses Ritualisasi
Proses ritualisasi pertunjukan Sandur merupakan bagaimana proses beralihnya dari makna keseharian dunia  profan masuk ke wilayah ritual dunia sakral. Berdasarkan landasan konseptual yang diacu yaitu teori van Gennep peralihan dari dunia profan ke dunia sakral melalui tiga tahap yaitu pemisahan, peralihan dan penyatuan. Proses menjadi penari Sandur melalui tiga tahap dipilih dan dipisahkan dari anak gembala yang belum kitan, masuk proses daden dan nyetri sebagai penyucian dan mendapatkan kekuatan selanjutnya^nengadakan pementasan di tempat keramat sebagai wisuda penyatuan dan diakui sebagai penari Sandur.


Demikian juga semua peralatan serta ubarampe yang dianggap sesuatu yang pokok dalam pertunjukan. Tahap pemisahan terjadi pada saat memilah dan dengan memilih penuh kehati-hatian untuk mendapat sesuatu dengan kualitas dan kuantitas tertentu sesuai dengan kebutuhan. Barang-barang harus baru belum pernah dipakai, kalau makanan masakan tidak boleh dicicipi. Kalau sudah dipersiapkan dengan kondisi tertentu sudah masuk tahap peralihan. Sesudah “diserahkan”dengan tandhuk dan do’a pada saat selamatan sudah masuk wilayah sakral, segala sesuatu menjadi terlarang dan tabu (malatl).

Tentang tempat pertunjukan dipilih tempat yang sesuai, dipersiapkan dengan ukuran dan kondisi tertentu. Semua peralatan dipasang dan arena terbentuk. Sesaji ditempatkan pada tempatnya, di-gambuh sebagai permohonan ijin kepada pedanyangan. Setelah semua dilakukan dengan penah hati-hati baru dinyatakan syah sebagai tempat pertunjukan sandur. Semua unsur pertunjukan mendapatkan sakralisasi melalui proses yang sama. Suatu hal yang tidak dilakukan sakralisasi yaitu sesuatu yang dianggap sekedar peralatan yang tidak terkait secara fungsional dengan ritual seperti meja tempat sesaji, kursi tepat duduk penari yang biasanya meminjam penduduk disekitar pertunjukan.


SELANJUTNYA KE KESENIAN TRADISIONAL TUBAN ( 4 ) ......





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat