KISAH MAS ARI LAU
Rumah daerah Perumahan Rungkut Penjaringan Asri. Perumahan biasanya hanya punya halaman sempit saja. Bahkan depan pagar sudah ada tanaman bonsai. Siapa yang tidak, hampir semua penggemar bonsai di Indonesia mengenalnya. Dialah Ari Lau.
Mulai kelas 4 Sekolah Dasar sudah menyenangi tanaman. Dilihatnya acara TV, pohon yang begitu tinggi menjadi pohon kerdil dan bentuknya lucu dan indah sekali serta kelihatan tua. Berangkat dari situ, mulai mencari bahan-bahan yang ada disekitar rumah yang berdekatan dengan lapangan tenis di pabrik gula cukir Jombang. Mulai Sekolah Menengah Pertama mulai mengumpulkan bahan-bahan bonsai dan membeli. Suatu waktu juga pergi ke daerah Malang dan Kediri untuk mencari bahan bonsai. Berjalan sampai sekarang ini.
Pernah vacum selama 10 tahun karena ada kendala di organisasi. Pada 2010 menemukan kursus di daerah Prapen dan tahun 2011 baru bisa masuk sekolah bonsai, baru itu semangat untuk menekuni bonsai tumbuh kembali. Mas Ari merasa selama ini main otodidak salah besar, mencoba membuka pikiran baru tentang bonsai.
Ada peristiwa yang menarik tentang bonsai, bagi seorang Mas Ari. Waktu itu mencoba untuk menjalani bisnis properti. Singkat cerita usaha tersebut mengalami kerugian yang cukup besar. bahkan rumah yang dihuni sekarang akan dijual untuk menutupi kerugian yang ada. Untung bahan bonsai yang di rumah ada yang membeli, dan dengan bahan bonsai itu kerugian dapat di tutup. Sehingga terselamatkanlah rumah yang akan dijual.
Sekarang disamping bonsai Mas Ari menekuni sensifera. "Enak mas, sensifera kayak mesin ATM, mesti ada anaknya, lakunya tidak mahal tapi bisa rutin" kata Mas Ari dengan santai. Tetapi bonsai juga tidak ditinggalkan karena merupakan kegemaran sejak dulu.
Selamat Mas Ari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat