Sabtu, 11 Januari 2014

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN SENI BONSAI

Dari jalan Veteran Gresik depan sebuah Kantor perusahaan BUMN masuk ke perkampungan yang bernama Leker. Jalan lurus sampai pertigaan belok kiri. Tepat diatas aliran listrik sutet. Ada sebuah rumah sederhana dan di depan ada tanaman bonsai. Disitulah pak Budi seorang seniman bonsai dari Gresik bertempat tinggal. Jalan Zubair Halim Gresik

Bapak Budi cukup sederhana. Dengan memakai sarung dan telanjang dada, berbincang-bincang mengenai masalah bonsai dan perkembangannya

Mulai senang bonsai pada tahun 1984. Ketika itu jalan-jalan ke sebuah toko buku terkenal di Surabaya, ada sebuah buku tentang bonsai yang berasal dari Jepang. Buku diperhatikan terus. Mulai jiwa seninya tersentak melihat keindahan pohon bonsai itu. Disamping itu pernah melihat di film-film. Bapak Budi mulai tertarik dan ingin mencoba membuat bonsai.

Pertama tanaman yang dibuat bonsai adalah tanaman asem jawa. Mulai dari biji. Suatu saat mencoba ke hutan untuk mencari tanaman, sehingga menemukan pohon beringin jenis Iprek. Pohon itu berada diatas pohon Siwalan dan waktu mengambil, sempat jatuh dan tidak sadarkan diri mulai jam 10 pagi sampai jam 12 siang. Sadarnya karena dua hal, pertama kena sinar matahari dan kedua kena sengatan kalajengking. Sengatan kalajengking ini membuat badan Bapak Budi bengkak dan berwarna merah.

Pohon iprek yang pertama diambil itu masih berupa potongan dan tumbuh beberapa cabang. Potongan pohon itu tidak beraturan mungkin karena ada orang tidak sengaja memotong pohon itu. Pohon Iprek dibawa pulang. Sempat juga pohon tersebut dibuang oleh mertuanya. Kata mertua Pak Budi,  "Pohon biasa untuk hunian gondoruwo kok dibawa pulang". Sempat juga dibakar dan disembunyikan. Hati pak Budi cukup kuat untuk mempertahankan pohon itu. Sehingga sampai sekarang masing ada.

Perjuangan yang cukup alot untuk mempertahankan sebuah seni bonsai. Sekarang koleksi pak Budi sudah banyak. Beliau tidak jual tapi jika ada yang berminat monggo, asal tidak dijual lagi.

Dulu pernah ada pengalaman juga, seorang pedagang tanaman bonsai dari Jakarta yang kayaknya orang kaya, karena waktu datang ke rumah pak Budi membawa 4 orang pengawal. Pada waktu orang tersebut menawar tanaman bonsai, sedangkan pak Budi tahu kalau tanaman bonsai itu akan dijual lagi, pak Budi langsung pasang tarip yang cukup mahal. Orang tersebut marah-marah. Dan orang tersebut langsung pergi.

Sebuah idealis yang patut dipertahankan.

Bagaimana pendapat pak Budi mengenai perkembangan tanaman bonsai sekarang ?

Beliau berpendapat, agak sepi dan tidak segairah zaman dulu.

Tidak berapa lama kami pamit. Untuk perjuangannya kami tulis sesuai hasil wawancara kami.
Semoga bermanfaat bagi para penggemar bonsai diseluruh Indonesia.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Jika Anda memberikan saran dan pendapat